Dark/Light Mode

Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun

Promosikan Perkembangan Kerja Sama Ekonomi RI-China

Senin, 17 Oktober 2022 06:33 WIB
Dubes Djauhari Oratmangun (kiri) asyik berbincang dengan para jurnalis di acara media gathering di Beijing, China, 13 Oktober 2022. (Foto KBRI Beijing)
Dubes Djauhari Oratmangun (kiri) asyik berbincang dengan para jurnalis di acara media gathering di Beijing, China, 13 Oktober 2022. (Foto KBRI Beijing)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, China, mempromosikan perkembangan hubungan ekonomi Indonesia-China, dengan menggelar media gathering, bertema Updates from Indonesia, di Westin Financial District Hotel, Beijing.

Kegiatan itu merupakan salah satu cara menginformasikan perkembangan terkini di Tanah Air. Termasuk isu-isu strategis capaian Indonesia dan China. Isu yang jadi fokus adalah, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan persiapan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara anggota Group of Twenty (KTT G20) di Bali, bulan depan.bSelain itu, acara ini juga membahas isu perdagangan Indonesia-China, investasi dan pariwisata.

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun menyampaikan apresiasi kepada seluruh media lokal di Negeri Tirai Bambu, yang telah memfasilitasi promosi Indonesia melalui platform media yang tersebar di seluruh China.

Baca juga : Gelar Gala Dinner Indonesian Spices Journey

Diplomat yang akrab disapa Jo itu menjelaskan, tingkat inflasi Indonesia cenderung masih terkontrol, di angka 4,9 persen per Juli 2022, dibandingkan negara lain di kawasan serta global.

“Proyeksi pertumbuhan ekono￾mi Indonesia di indeks 5,4 persen pada 2022 dan 5 persen pada 2023,” kata Jo, dalam keterangan resmi KBRI Beijing yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.

Dari data China Customs, angka perdagangan Indonesia-China terbilang memuaskan. Nilai perdagangan Januari-Agustus 2022 sebesar 95,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 1.476 triliun.

Baca juga : Universitas Indonesia Dan Ethiopia Sepakat Eratkan Kerja Sama

“Sementara pada 2021 di rentang waktu yang sama, mencapai 74,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.144 triliun),” ungkapnya.

Kenaikan itu terjadi karena peningkatan performa ekspor Indonesia yang naik 31,8 persen, dibanding total ekspor 2021. Hal yang sama terefleksikan di indeks impor Indonesia dari China yang meningkat 26,4 persen.

Soal perkembangan G20, Dubes Jo menjelaskan tiga topik utama. Yakni bidang kesehatan global, transformasi digital serta transisi energi. Selain itu, kata dia, misi G20 juga untuk mengatasi berbagai masalah yang kini tengah terjadi di dunia. Termasuk ketahanan pangan, pengurangan konflik, pandemi serta pencegahan perubahan iklim.

Baca juga : Komunitas Ekraf Apresiasi Perhatian Presiden Jokowi Kembangkan Ekonomi Kreatif Tanah Air

Mantan Dubes RI untuk Rusia itu menambahkan, Beijing juga memiliki peran kunci dalam G20. Khususnya dalam merestorasi iklim ekonomi global, investor ekonomi hijau, dan kemajuan ekonomi digital. Tak lupa, Jo juga mengajak insan media untuk saling bekerja sama dengan terus mengelola informasi yang faktual dan positif.

“Agar kerja sama kedua negara dapat secara konsisten mencapai potensi maksimal,” pungkasnya.

Pertemuan itu dihadiri 40 wartawan, koresponden perusahaan serta jurnalis media lokal, serta digelar secara tatap muka dan daring. Media yang hadir antara lain, Phoenix International Media Center, CGTN, China Daily, People’s Daily, China Media Group, Global Times, Beijing Daily, dan lainnya. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.