Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lempar Sinyal Jadi PM Lagi

Mahathir: Kalau Diminta, Bagaimana Saya Menolaknya?

Selasa, 18 Oktober 2022 22:36 WIB
P
P

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri ke-4 dan 7 Malaysia Mahathir Mohamad (97) mengaku siap menduduki jabatan yang sama untuk ketiga kali, jika koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) dan masyarakat menghendaki.

"Sekalipun sudah tua, saya menyanggupinya, selama fungsi tubuh saya masih baik. Masih mampu bergerak dan berbicara, juga bernegosiasi," ujar Mahathir usai memimpin rapat dengan pimpinan Partai Pejuang Tanah Air Divisi Langkawi, seperti dikutip The Straits Times, Selasa (18/10).

"Saya masih bisa bekerja. Jika diminta, bagaimana saya harus menolaknya?” imbuhnya.

Baca juga : Heru Diminta Selesaikan Masalah Pokok Ibu Kota

Sebelumnya, di Forum GTA pada 24 September lalu, Mahathir menyatakan enggan ikut kontestasi perdana menteri lagi. Kecuali, ada desakan terus-menerus.

“Namun, tidak bisa untuk jangka waktu penuh. Mungkin hanya untuk satu tahun,” ucap Mahathir setelah itu, seperti dikutip Malay Mail.

Mahathir adalah perdana menteri terlama di Malaysia, yang menjabat sejak 1981 hingga 2003.

Baca juga : Bang Heru Diminta Bikin Jakarta Lebih Nyaman

Dia juga menjadi perdana menteri tertua di dunia, ketika kembali 22 bulan pasca pensiun, dalam usia 92 tahun. Kala itu, Mahathir berhasil memenangkan Pemilu Mei 2018, di bawah koalisi Pakatan Harapan.

Dalam Pemilu Malaysia mendatang, Mahathir berambisi mempertahankan kursi parlemen Langkawi melalui Partai Pejuang, yang didirikan pada tahun 2020.

Partai ini menjadi alternatif pilihan bagi warga Melayu, di samping UMNO, yang kini dilanda skandal. 

Baca juga : Jelang Kualifikasi Piala AFC U-17, Bima Sakti Kuatkan Mental Pemain

"Malaysia punya kapasitas untuk pulih ada di sana. Kita butuh manajemen ekonomi, pemerintah, dan negara yang cermat untuk mengambil kembali kejayaan masa lalu. Agar ekonomi pulih, dan situasi politik menjadi lebih stabil,” katanya kepada CNBC dalam sebuah wawancara TV, pada 6 Oktober lalu.

“Ini akan mengharuskan saya menjadi perdana menteri selama lebih dari satu tahun. Tapi, saya sadar bahwa saya terlalu tua. Banyak yang tak menginginkan saya terlibat dalam politik secara total. Mereka ingin saya pensiun.” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.