Dark/Light Mode

Jaga-jaga KTT G20 Tak Hasilkan Komunike Bersama, Bos FPCI Sarankan 4 Poin Penting Ini

Selasa, 1 November 2022 10:30 WIB
Founder sekaligus Ketua FPCI Dino Patti Djalal (Foto: YouTube)
Founder sekaligus Ketua FPCI Dino Patti Djalal (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
Terkait hal ini, Dino menyampaikan sejumlah usulan.

Pertama, menjelang KTT G20, pemerintah Indonesia perlu menurunkan ekspektasi.

"Jangan menyatakan bahwa KTT G20 pasti akan sukses. Sebaiknya, pemerintah bicara terus terang kepada publik. Sehingga, kalau memang tidak terjadi komunike bersama, publik akan paham. Tapi jika sebaliknya, terjadi komunike bersama, ini menjadi suatu prestasi luar biasa. Di luar dugaan,” urai Dino.

"Ingat, setelah invasi Rusia ke Ukraina, keanggotaan di KTT G20 ini masih tetap utuh. Itu merupakan hal yang sangat baik," lanjutnya.

Baca juga : Banyak Hoaks Di Dunia Digital, Muslimat NU Ingatkan Pentingnya Tabayyun

Kedua, sukses KTT G20 juga akan diukur dari sejumlah pertemuan bilateral yang akan terjadi di Bali. Namun, yang akan paling diperhatikan adalah kombinasi pertemuan antara Amerika Serikat, China, Rusia, Jepang dan Eropa.

Selain itu, menurutnya, kita juga perlu memperhatikan pertemuan bilateral yang akan dilakukan Rusia dengan Arab Saudi, Turki, dan India.

"Di sini, saya ingin menganjurkan, agar Presiden Joko Widodo dapat melakukan pertemuan bilateral secara khusus dengan Presiden Putin," tutur Dino.

Dia menambahkan, dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo dapat menekan Presiden Putin, untuk melakukan deeskalasi militer di Ukraina. Karena perang jelas membawa dampak buruk terhadap ekonomi dunia. Termasuk, ekonomi dan rakyat Indonesia.

Baca juga : Jelang KTT G20, Menhub dan Gubernur Bali Tinjau Kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai

Dino juga berharap, Jokowi bisa meyakinkan Presiden Putin, agar dapat memajukan perundingan damai secara serius dengan Ukraina.

Ketiga, walaupun tanpa komunike bersama, Indonesia dapat terus menjaga momentum untuk tiga sektor yang menjadi prioritas. Yakni, kesehatan, ekonomi digital dan transisi energi hijau.

Keempat, sebagai Presiden G20, Indonesia dapat membantu menjaga agar suasana dalam perdebatan KTT G20 tidak semakin memanas.

Untuk membantu menenangkan suasana, Indonesia perlu mengadakan koordinasi dengan sahabat-sahabat di KTT G20. Seperti, Australia, Arab Saudi, India, Turki, dan Korea Selatan.

Baca juga : Jokowi Ingatkan Ancaman Penyakit Zoonosis, Prof. Tjandra Sampaikan 7 Poin Penting Ini

“Yang penting, Indonesia dapat menjaga keutuhan G20 selama KTT di Bali, dan kemudian mewariskannya kepada pemimpin G20 berikutnya, yakni India,” tegas Dino. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.