Dark/Light Mode

Dari Phnom Penh, Biden Terbang Ke Bali

Tekan Pengaruh China, AS Tanam Investasi Di ASEAN

Sabtu, 12 November 2022 07:07 WIB
November 2022 bulan yang sibuk bagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Usai negaranya menggelar pemilu sela, ia terbang ke Mesir lalu ke Phnom Penh, Kamboja untuk acara ASEAN, dan ke Bali, Indonesia dengan tujuan menghadiri KTT G20. (Foto White House)
November 2022 bulan yang sibuk bagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Usai negaranya menggelar pemilu sela, ia terbang ke Mesir lalu ke Phnom Penh, Kamboja untuk acara ASEAN, dan ke Bali, Indonesia dengan tujuan menghadiri KTT G20. (Foto White House)

 Sebelumnya 
Dia mengatakan, KTT regional tahun ini terjadi selama masa yang menantang bagi dunia. Mengingat inflasi yang tinggi, meningkatnya kerawanan pangan, meningkatnya biaya pinjaman dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.

“AS berkomitmen mengatasi tantangan global ini bersama dengan mitra ASEAN-nya,” katanya.

Pada kesempatan itu, Dubes Abraham memaparkan prioritas AS untuk diskusi dalam beberapa hari mendatang mencakup upaya kolektif untuk mengakhiri krisis di Myanmar, memerangi perubahan iklim, kekhawatiran atas keamanan maritim, dan perang Rusia-Ukraina.

Baca juga : Jokowi: Bung Karno Bukan Pengkhianat Bangsa Dan Negara

Abraham bilang, pihaknya memiliki komitmen bersama untuk kedaulatan dan integritas wilayah dengan mitra ASEAN.

“Ini menunjukkan dukungan lama dan prinsip ASEAN untuk menghormati kedaulatan nasional,” kata Abraham, yang telah berada di Pnom Penh, Kamboja, bersama Kritenbrink.

Ditanya soal apa yang akan dibawa AS ke KTT ASEAN, dibandingkan dengan China, yang pengaruh ekonomi dan militernya telah tumbuh di kawasan itu, Kritenbrink mengatakan, Washington menawarkan “agenda positif afirmatif”. Seperti hubungan perdagangan yang besar dan berkembang.

Baca juga : Bekukan 150 Rekening, PPATK Temukan Transaksi Rp 1 Triliun

“Selain itu, kami juga membawa investasi dari sektor swasta AS dan kontribusi untuk perdamaian dan keamanan regional, termasuk Laut China Selatan,” jelasnya.

Menurut Kritenbrink, pihaknya akan fokus pada nilai intrinsik. “Saya akan menyerahkannya kepada teman-teman di China, atau orang lain untuk mengomentari apa yang mungkin atau tidak mungkin dibawa China ke meja,” ucapnya.

Kawasan Indo-Pasifik telah menjadi medan pertempuran geopolitik bagi AS dan China. Dengan keduanya meningkatkan keterlibatan masing-masing untuk memperkuat hubungan ekonomi dan strategis dalam merebut pengaruh regional. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.