Dark/Light Mode

Sepekan Jadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim Belum Bisa Nyusun Kabinet

Jumat, 2 Desember 2022 07:05 WIB
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (Foto AP/Vincent Thian)
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (Foto AP/Vincent Thian)

 Sebelumnya 
Anwar harus membentuk pemerintahan gabungan, karena perolehan suaranya dalam pemilihan umum lalu tak cukup untuk membentuk mayoritas parlemen yang menjadi tiket membentuk pemerintahan.

Kini, dia harus melakukan konsolidasi kekuatan dengan pihak-pihak lainnya dalam pemerintahan gabungan tersebut, termasuk Barisan Nasional (BN) yang dikenal sangat nasionalis.

Baca juga : Subsidi Kendaraan Listrik Belum Mendesak Banget

Selain itu, Anwar juga harus memikirkan janji kampanyenya, yaitu ingin membentuk kabinet yang ramping. Ia ingin memangkas kabinet karena menurutnya, jajaran pemerintahan di masa-masa sebelumnya terlalu besar.

“Sebelumnya, Anda bisa memasukkan 50, 60, atau 70 (anggota) kabinet. Jika ini tidak cukup, ada penunjukan utusan dan penasihat khusus. Saya tidak mau melakukan itu,” kata Ketua koalisi Pakatan Harapan (PH) itu.

Baca juga : Dukung Jadi Presiden, Warga Palu: Ganjar Sering Berkunjung Dan Membantu

Anwar juga menanggapi seruan untuk tidak memasukkan Ketua BN, Ahmad Zahid Hamidi, ke dalam kabinet karena kasus yang menyeretnya. Seruan ini muncul setelah Sekretaris Jenderal UMNO, Ahmad Maslan, meminta agar Zahid masuk ke dalam kabinet Anwar.

Zahid saat ini sedang terseret 40 tuduhan dugaan korupsi kasus sistem visa asing terintegrasi (VLN). Anwar sekali lagi menegaskan, masalah Zahid masih dalam pembahasan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.