Dark/Light Mode

Warga Korea Gerah Liat Spanduk AntiJepang Marak di Toko dan Jalanan

Rabu, 7 Agustus 2019 11:54 WIB
Spanduk antiJepang di pusat kota Seoul dicopot aparat atas permintaan warga.(Foto Kimasia Twitter)
Spanduk antiJepang di pusat kota Seoul dicopot aparat atas permintaan warga.(Foto Kimasia Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka -  

Di tengah panasnya perselisihan dagang antara Korea Selatan dengan Jepang, sejumlah spanduk dan banner antiJepang dipasang diberbagai sudut kota Seoul. Namun, tidak sedikit yang gerah melihatnya tergantung di setiap tiang lampu dan kios toko.

Lewat petisi online, sekitar 25.000 warga mendesak agar ribuan spanduk itu dicopot. Seperti di kawasan popular Jung-gu dan Myeong-dong di Seoul. Ada juga dipasang di sekitar Istana Deoksugung sampai Pasar Namdaemun.

Baca juga : Marah Listrik Mati, Senyuman Jokowi Hilang di Kantor PLN

Spanduk dan banner bertuliiskan "NO" dalam huruf kapital dengan huruf 'O' mewakili bendera Jepang. Spanduk dan banner ini berbunyi "Saya tidak mau datangi Jepang, saya tidak akan beli produk Jepang."

Pertikaian ini dimulai terkait putusan pengadilan Korea mendesak Jepang membayar pem kompensasi korban Perang Dunia. Jepang kemudian melarang penjualan suku cadang produk teknologi ke Korsel. Dan segala boikot dan pembatasan dagang berujung pada sentimen antiJepang di Korsel.

Namun, analis menilai sentimen tersebut dieksploitasi politisi dua negara ini untuk kepentingan domestik.

Baca juga : Jadi Kota Modern, Telkom Ajak Rakyat Kalimantan Manfaatkan Digitalisasi

"Boikot ini seharusnya datang dari setiap indivudu , bukan dari pemerintah," katanya .

"Hebat sekali. Sepanjang jalan menuju kantor dihiasi banner anti Jepang. Kawasan ini dihuni kantor perwakilan negara sahabat. Sekarang mereka tahu Jepang-Korsel sedang bertikai. Luar biasa. Saya malu," komentar Sam Kim-lee mencuitkan pendapatnya di akun Twitter.

"Turis Jepang bukan musuh kami. Kita sama-sama warga biasa," sahut netizen lainnya dikutip AsiaOne.

Baca juga : Ringankan Korban Gempa Bumi di Banten, Mensos Sumbang Bahan Bangunan

"Mereka (pemerintah) yang bertikai, kenapa kita harus ikut pusing," sahut netizen yang lain. Banyaknya keluhan netizen ini membuat otoritas setempat mencopot banner anti Jepang.

 

Kepala Distrik Seoul Seo Yang-ho meminta maaf kepada warganya dan sudah memerintahkan pencabutan semua spanduk anti Jepang pada Rabu pagi (7/8). "Kami menerima kritikan dan menerima pemboikotan adalah keputusan pribadi dan tidak boleh dipaksakan oleh otoritas," tulis Seo dalam Facebook-nya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.