Dark/Light Mode

Protes Tak Digubris Rezim Macron

Rakyat Prancis Terpaksa Gunakan Aksi Kekerasan

Kamis, 30 Maret 2023 04:37 WIB
Para pekerja berdemonstrasi dengan membawa poster mengenai kunjungan Raja Charles III yang dibatalkan, Selasa (28/3), di Nantes, Prancis barat. (Foto AP/Jeremias Gonzalez)
Para pekerja berdemonstrasi dengan membawa poster mengenai kunjungan Raja Charles III yang dibatalkan, Selasa (28/3), di Nantes, Prancis barat. (Foto AP/Jeremias Gonzalez)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rakyat Prancis jengkel demo besar-besaran memprotes kebijakan reformasi pensiun, tak digubris. Mereka kini melakukan aksi kekerasan untuk menekan Pemerintah.

Demonstran Prancis berpendapat, unjuk rasa dengan kekerasan adalah wajar dilakukan. Pengunjuk rasa dan polisi terlibat bentrokan, di Paris Selasa (28/3).

Baca juga : Presdir AP II Didapuk Jadi Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia

Puluhan ribu orang turun ke jalan menentang reformasi pensiun. Yakni, Presiden Emmanuel Macron menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun.

Dalam unjuk rasa ini, 13.000 polisi diturunkan melakukan pengamanan. Hal ini belajar dari unjuk rasa sebelumnya, Kamis (23/3), yang berakhir rusuh.

Baca juga : Emmanuel Macron Digoyang Mosi Tak Percaya

“Menurut saya demonstrasi damai saja tidak cukup,” kata pegawai sipil Prancis, Jerome (49). Dia bergabung dalam demonstrasi di Paris dan meminta nama belakangnya tidak disebut demi keamanan.

“Jika tidak ada kekerasan, orang tidak akan membicarakan isu ini. Beberapa jendela pecah, siapa peduli? Mereka tidak akan pergi ke rumah sakit,” tambahnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.