Dark/Light Mode

Janji Akur Sama Palestina Selama Ramadan

Israel Tukang Ngibul

Kamis, 6 April 2023 05:51 WIB
Polisi perbatasan Israel menahan seorang wanita di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal umat Yahudi sebagai Temple Mount, saat terjadi ketegangan dan bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, 5 April 2023. (Reuters/Ammar Awad)
Polisi perbatasan Israel menahan seorang wanita di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal umat Yahudi sebagai Temple Mount, saat terjadi ketegangan dan bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, 5 April 2023. (Reuters/Ammar Awad)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bulan Ramadan kali ini, Israel dan Palestina lagi-lagi terlibat cek-cok. Padahal, Februari lalu, perwakilan kedua negara sudah sepakat untuk berdamai selama bulan puasa.

Aksi bentrok terjadi di kawasan Yerusalem. Polisi Israel menyerang puluhan Muslim yang beribadah di Masjid Al Aqsa pada Rabu (5/4) dini hari. Insiden ini sempat memicu protes di wilayah pendudukan di Tepi Barat.

Pihak militer Israel juga mengungkapkan, ada sembilan roket ditembakkan dari Gaza menuju wilayah Israel, sehingga sirene peringatan serangan udara meraung di wilayah selatan.

Tindak kekerasan di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem semakin meningkat dalam setahun belakangan. Tensi itu dikhawatirkan semakin tinggi saat Ramadan bertepatan dengan perayaan agama Yahudi dan Hari Raya Paskah bagi umat Kristen.

Baca juga : BBM Aman, Pertamina Pastikan Pemudik Nyaman Saat Libur Lebaran

Dilansir Aljazeera, petugas medis dari Bulan Sabit Merah Palestina sebelumnya mengatakan, terdapat tujuh warga Palestina mengalami luka-luka akibat tertembak peluru karet dan dipukul polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa. Mereka juga mengklaim, pasukan keamanan Israel mencegah paramedis masuk ke dalam kompleks masjid untuk memberikan bantuan medis.

Salah satu warga perempuan Palestina yang enggan disebutkan identitasnya bercerita, sejumlah polisi Israel menyerang jemaah di Masjid Al Aqsa.

“Saya sedang duduk di kursi membaca Al-Quran. Mereka kemudian menembakkan gas air mata,” ujar wanita itu sembari tersengal-sengal.

Kepolisian Israel kemudian merilis pernyataan bahwa mereka terpaksa masuk ke dalam kompleks, setelah sejumlah provokator bertopeng mengunci diri mereka sendiri dalam masjid dengan kembang api, tongkat, dan batu.

Baca juga : Kuasa Hukum Pastikan Rafael Alun Penuhi Panggilan KPK Besok

Kepolisian Israel merilis sebuah rekaman video yang menunjukkan ledakan kembang api di dalam masjid dan beberapa orang tampak melemparkan batu. Dalam video lainnya nampak para polisi anti huru-hara dengan tameng, bergerak maju melalui masjid, saat rentetan ledakan kembang api.

Tindakan gegabah polisi Israel ini membuat marah kelompok Hamas di Gaza. Mereka menyerukan warga Palestina di Tepi Barat agar ramai-ramai datang ke Masjid Al-Aqsa untuk mempertahankannya.

Wakil Direktur Wakaf Islam di Masjid Al-Aqsa, Najeh Bkeirat menggambarkan tindakan Israel sebagai serangan terencana. Dia mengatakan, pasukan Israel melakukannya untuk mengirim pesan kepada Palestina, bahwa Israel adalah satu-satunya penguasa Al-Aqsa, yang dapat memutuskan siapa yang dapat memasuki situs tersebut dan kapan waktunya.

“Apa yang dilakukan orang-orang di dalam selain berdoa? Yang mereka miliki hanyalah sajadah,” tandas Bkeirat.

Baca juga : PDIP Surabaya: Ramadan Momen Bangun Soliditas

Kompleks Masjid Al-Aqsa yang terletak di Kota Tua, Yerusalem Timur, yang dianeksasi Israel, sebelumnya telah menjadi lokasi bentrokan dan tindak kekerasan antara warga Palestina dan warga Israel. Terutama saat bulan suci Ramadan, yang menarik puluhan ribu jemaah ke masjid tersebut.

Masjid Al-Aqsa, masjid suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dikelola Dewan Urusan Wakaf Islam di bawah otoritas Yordania, berdasar hukum internasional. Namun, Israel menyabotase wewenang Yordania.

Situs suci Muslim itu dibangun di atas apa yang disebut umat Yahudi sebagai Temple Mount, situs tersuci dalam aga￾ma Yahudi. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.