Dark/Light Mode

Rekomendasi Doa buka Puasa Ramadan, di Kalangan Muhammadiyah

Minggu, 26 Maret 2023 08:55 WIB
Ilustrasi buka puasa. (Foto: Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi buka puasa. (Foto: Freepik/rawpixel.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Doa buka puasa terdapat beberapa versi. Selain yang umum dibacakan saat ini, ada juga doa buka puasa versi lain yang direkomendasikan oleh Muhammadiyah.

Tentu, rekomendasi doa buka puasadi kalangan Muhammadiyah ini punya dasar pijakan yang kuat. Dalil yang digunakan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud.

Berikut ini doa buka puasa Ramadan di kalangan warga Muhammadiyah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, lengkap dalam bahasa Arab dan artinya:

‎ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

“Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Apabila Rasulullah saw berbuka, beliau berdoa: Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah (Hilanglah rasa haus dan basahlah uraturat (badan) dan insya Allah mendapatkan pahala)”

Baca juga : Pembangunan IKN Bukan Penyebab Banjir Di Kawasan Penajam

Selain buka puasa yang dianjurkan Majelis Tarjih Muhammadiyah ini, ada juga doa buka puasa yang sudah lazim di tengah masyarakat, yakni:

‎اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: “Ya Allah, untuk Mu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Doa ini, menurut Syekh M Khatib as-Syarbini, Al-Iqna pada Hamisy Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz II, halaman: 385 diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Sehingga sudah tidak diragukan lagi keshahihannya.

Baca juga : Joe Biden Janji Dukung Muslim Yang Teraniaya

Selain keduanya, ada juga doa buka puasa dengan menggabungkan dua doa di atas. Baik versi hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud maupun Bukhari-Muslim.

Begini bacaan doanya, sebagaimana disebutkan oleh Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyatul Bujairimi:

‎اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ( ويسن أن يزيد على ذلك وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِاِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ. 

(Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu) dianjurkan menambahkan lafal, wa bika âmantu, wa bika wa ‘alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama’u, wabtallatil ‘urûqu, wa tsabatal ajru, insyâ Allah. Yâ wâsi‘al fadhli, ighfir lî. Alhamdulillâhil ladzî hadânî fa shumtu, wa razaqanî fa afthartu. 

Artinya: Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Zat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya. 

Baca juga : Pelatih Persija Mau Coba Ikut Puasa Ramadhan

Selain berdoa sesuai yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak amalan lain di bulan puasa. 

Amalan-amalan tersebut antara lain memperbanyak shadaqah, membaca dan mempelajari Al-Qur’an, mendekatkan diri kepada Allah dengan cara iktikaf di masjid, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. 

“Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.” (Muttafaq ‘Alaih).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.