Dark/Light Mode

Presiden Macron Bicara Soal Isu Taiwan

Eropa Nggak Usah Latah Ikut Konflik AS Vs China

Selasa, 11 April 2023 00:05 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam kuliah umum di Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, China, 7 April 2023. (Foto Reuters/Gonzalo Fuentes/Pool)
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam kuliah umum di Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, China, 7 April 2023. (Foto Reuters/Gonzalo Fuentes/Pool)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China sedang panas dingin akibat isu Taiwan. Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Uni Eropa tidak ikut-ikutan terseret dalam konflik kedua negara adidaya itu.

Saat ini, China meningkatkan kehadiran pasukannya yang dibalut latihan militer di Selat Taiwan. Terutama, usai pertemuan antara Presiden Taiwan Tsai Ing Wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California, AS, 5 April lalu. Tsai tengah transit di AS dalam perjalanan ke beberapa negara di kawasan Amerika Tengah yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Baca juga : Soal Israel, Ketum Relawan ProGP: Ganjar Pranowo Sudah Tepat Dan Konstitusional

“Eropa jangan terlibat dalam persaingan blok ini, lawan blok itu. Ini bukan krisis kita,” tegas Macron dalam wawancara eksklusifnya dengan Les Echo, Minggu (9/4), dikutip DW, Senin (10/4).

“Hal terburuk adalah berpikir bahwa kita orang Eropa harus menjadi pengikut dan menyesuaikan diri dengan ritme Amerika dan reaksi berlebihan China,” sambungnya.

Baca juga : Waspada Silent Stone, Dikira Sakit Pinggang Biasa, Ternyata Batu Ginjal

Wawancara tersebut dilakukan usai pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Guangzhou, Jumat (7/4). Macron bertemu Xi Jinping untuk membahas kerja sama bisnis dan militer.

Macron melakukan perjalanan ke China dengan 50 delegasi bisnis ternama. Termasuk Airbus dan produsen energi nuklir EDF, yang menandatangani kesepakatan selama kunjungan tersebut.

Baca juga : BI: Krisis Bank AS Dan Eropa Nggak Goyahkan Perbankan RI

Macron membahas isu Taiwan dengan Xi Jinping selama kunjungannya. Istana Kepresidenan Elysee mengatakan, pembicaraan itu padat dan penuh kejujuran.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.