Dark/Light Mode

Waspada Silent Stone, Dikira Sakit Pinggang Biasa, Ternyata Batu Ginjal

Sabtu, 1 April 2023 08:40 WIB
Ilustrasi sakit pinggang (Foto: Istimewa)
Ilustrasi sakit pinggang (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (ITB) dr. Akhada Maulana, Sp.U mengimbau masyarakat, agar tak mengabaikan keluhan pegal di salah satu pinggang.

Jika mengalami kondisi seperti itu, jangan segan periksa ke dokter.

Jangan sampai Anda mengira hanya kecapekan biasa atau salah urat, ternyata mengalami silent stone alias batu ginjal tak bergejala. Setelah dilakukan CT Scan atau USG abdomen, terlihat adanya batu.

Baca juga : Pemkab Tangerang Tingkatkan Kapasitas Satpol PP Dan Linmas

Kata dr. Akhada, silent stone dialami oleh orang yang ginjalnya terisi batu berukuran besar atau super besar.

"Saking besarnya, batu di ginjal tersebut tidak bergeser. Juga tidak sumbatan aliran air seni di dalam ginjal, yang mengakibatkan ginjal bengkak. Karena itulah, nyeri pinggang nyaris tidak terasa, atau hanya bergejala ringan," jelasnya via Twitter.

Kasus silent stone, juga dapat dialami oleh pasien yang ginjalnya tersumbat total oleh batu. Baik itu di dalam ginjal, atau ureter (saluran yang berfungsi mengalirkan urin, dari ginjal ke kandung kemih).

Baca juga : Ganjar Milenial Center Banten Gelar Pelatihan Tata Rias Wajah

Karena proses terjadinya sumbatan terjadi secara perlahan, dan batu tidak bergerak saat terjadi sumbatan total, maka rasa nyeri nyaris tidak ada.

"Tahu-tahu, ginjal bengkak terisi air seni yang tidak bisa lewat. Tapi kalau batunya kecil, dia akan bergerak ke sana sini. Sehingga, pasien bisa mengalami rasa nyeri. Pada kasus sumbatan yang bersifat akut atau tiba-tiba karena batu, nyerinya bisa hebat sekali," papar dr. Akhada.

Karena itu, bila ada anggota keluarga atau kerabat terdiagnosis batu ginjal saat check up dan disarankan operasi, dr. Akhada menyarankan agar tindakan tersebut segera dilakukan.

Baca juga : Jokowi: Jangan Takut, Kita Maju Tak Gentar…

Jika tidak, pasien akan lupa karena tidak ada keluhan nyeri.

Besar kemungkinan,  dia baru akan balik ketika ginjal sudah rusak permanen.

"Operasinya berubah menjadi pengangkatan ginjal, tak sekadar mengambil batu," pungkas dr. Akhada. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.