Dark/Light Mode

Ngeri, Bentrokan Kudeta Di Sudan Tewaskan 25 Orang, 183 Luka-Luka

Minggu, 16 April 2023 08:42 WIB
Asam hitam membumbung tinggi di Bandara Khartoum, dalam bentrokan kudeta di Sudan, Sabtu (15/4). (Foto: Getty Images via BBC)
Asam hitam membumbung tinggi di Bandara Khartoum, dalam bentrokan kudeta di Sudan, Sabtu (15/4). (Foto: Getty Images via BBC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sedikitnya 25 orang tewas dan 183 lainnya luka-luka dalam bentrokan kudeta antara paramiliter dan tentara Sudan di Khartoum, seperti diinfokan Persatuan Dokter Sudan kepada Reuters, Sabtu (15/4).

Sebelumnya, serikat pekerja mengatakan tiga warga sipil telah dipastikan tewas. Sementara jurnalis Washington Post melaporkan dengan mengutip data PBB, 30 orang tewas dan hampir 400 orang terluka.

Kedua kubu berebut istana presiden, TV pemerintah, dan markas tentara.

Bentrokan meletus setelah ketegangan atas usulan transisi ke pemerintahan sipil mencuat.

Tentara yang setia kepada setia kepada pemimpin de facto, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) pimpinan Mohamed Hamdan Dagalo mengklaim telah mengendalikan situs-situs penting seperti bandara.

Kekerasan juga dilaporkan terjadi di tempat lain di negara itu, termasuk kota-kota di wilayah Darfur.

Baca juga : Tabrakan Beruntun 8 Kendaraan Di Tol Solo-Semarang Tewaskan 8 Orang

Dalam situasi ini, tentara Sudan mengimbau warganya untuk tetap berada di rumah, sementara survei udara terhadap aktivitas paramiliter terus berlangsung.

Warga setempat terekam melarikan diri dan mencari tempat berlindung, saat asap hitam membumbung di atas langit Khartoum dan kerusuhan berlanjut.

BBC menyebut, wartawan Reuters melaporkan kemunculan kendaraan lapis baja di jalanan. Sementara rekaman video yang beredar, menunjukkan sebuah pesawat sipil terbakar di bandara Khartoum.

Maskapai penerbangan Saudi Saudia mengabarkan, salah satu Airbus-nya diserang. Saudia dan EgyptAir kini telah menangguhkan penerbangan ke Khartoum dan negara tetangga Chad. Serta menutup perbatasannya dengan Sudan.

"Mati listrik. Hawanya panas. Tapi, kami tak bisa buka jendela, karena suara di luar bikin telinga pekak," kata seorang dokter Inggris-Sudan yang mengunjungi kerabat di Khartoum kepada BBC, Sabtu (15/4).

Saksi mata lain yang berbicara kepada BBC melalui saudara perempuanya di Kenya mengatakan, baku tembak masih berlangsung. Semua warga tinggal di dalam rumah.

Baca juga : Blusukan Ke Pasar Depok dan Pasar Minggu, Jokowi Ajak Erick

"Ada begitu banyak kepanikan dan ketakutan. Kami tak menyangka akan terjadi bentrokan. Banyak yang terjebak dalam perjalanan. Jembatan dan jalan ditutup. Banyak sekolah dikunci," bebernya.

Sementara warga bernama Duaa Tariq, mengungkap pengalaman mengerikan, saat pesawat militer terbang di atas gedungnya.

"Mereka menembakkan peluru tajam ke atap rumah sebelah, dan kami baru saja berlindung," katanya.

Merespons situasi ini, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE) menyerukan untuk segera mengakhiri pertempuran.

Sekjen PBB dikabarkan telah berbicara dengan Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo, mendesak mereka untuk mengakhiri kekerasan.

Suasana Sudan yang mencekam, juga disampaikan Kedutaan Amerika Serikat (AS) dan Kedutaan Rusia.

Baca juga : Penembakan Massal di Old National Bank AS Tewaskan 5 Orang, 9 Luka-luka

"Saya terbangun karena suara tembakan. Pertempuran ini sangat mengganggu. Saat ini, saya berlindung di tempat dengan tim Kedutaan Besar, seperti yang dilakukan orang Sudan di seluruh Khartoum dan di tempat lain," papar Duta Besar AS John Godfrey.

Kedutaan Rusia juga prihatin dengan eskalasi kekerasan dan mendesak gencatan senjata.

RSF mengklaim menguasai setidaknya tiga bandara, kediaman panglima militer dan istana presiden. Namun, dalam wawancara dengan Al Jazeera, Jenderal Burhan membantahnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.