Dark/Light Mode

Dubes RI Untuk AS Rosan Roeslani

Hadiri Wisuda Mahasiswa Tuli Asal Indonesia

Senin, 15 Mei 2023 06:33 WIB
Dubes Rosan Roeslani (kiri) memberikan karangan bunga kepada Phieter Angdika di Gallaudet University, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (12/5). (Foto Dok KBRI Washington DC)
Dubes Rosan Roeslani (kiri) memberikan karangan bunga kepada Phieter Angdika di Gallaudet University, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (12/5). (Foto Dok KBRI Washington DC)

 Sebelumnya 
Karena penulisan tuli dengan Huruf kapital (T) sekaligus menunjukkan identitas orang Tuli sebagai sebuah kelompok masyarakat yang mempunyai identitas, memiliki bahasa, dan budaya tersendiri.

Sedangkan tuna rungu dianggap sebagai sebuah keharusan untuk mengoptimalkan kemampuan pendengarannya dengan berbagai cara agar menyerupai orang-orang yang dapat mendengar.

Baca juga : Sambut Ribuan Warga AS Keliling KBRI Washington DC

Kebanyakan orang menganggap bahwa Tuli dan tuna rungu memiliki kesamaan makna. Padahal, kedua istilah tersebut memiliki perbedaan.

Para Tuli menjadikan bahasa isyarat sebagai bahasa ibu. Meskipun demikian, tidak semua orang Tuli memiliki kemampuan berkomunikasi yang sama.

Baca juga : Bertepatan Dengan Hardiknas, Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 Resmi Dibuka

Ada yang hanya bisa menggunakan oral saja untuk berkomunikasi, ada yang hanya bisa menggunakan isyarat saja, ada pula yang bisa kedua-duanya, bahkan ada juga yang tidak bisa kedua-duanya (karena mereka tidak pernah sekolah).***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.