Dark/Light Mode

Tak Jatuhkan Sanksi Sejak Serangan Militer Ke Ukraina

Negara Islam Sahabat Rusia

Jumat, 19 Mei 2023 04:47 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Foto Khairizal Anwar/RM)
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Foto Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah gempuran isolasi, sanksi dan kecaman dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Rusia bersahabat baik dengan negara-negara Islam.

Hal itu disampaikan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (17/5).

“Negara-negara Islam maupun negara dengan mayoritas populasinya Muslim tidak ada yang memberikan sanksi dan melakukan isolasi terhadap Rusia sejak operasi militer di Ukraina, 24 Februari 2022,” katanya.

Padahal, lanjut Dubes Vorobieva, Uni Eropa, AS, dan sekutunya menerapkan banyak sanksi terhadap Rusia.

Dengan adanya hubungan baik ini, untuk pertama kalinya, Rusia dalam kebijakan luar negerinya memformulasikan friendly Muslim civilization atau friendly Islam civilization.

Baca juga : Tingkatkan Kecerdasan Anak Dengan Herbal Alami

“Penguatan hubungan dengan dunia Islam menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia,” terang mantan Dubes Rusia untuk Malaysia itu.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Moskow hendak memperkuat hubungan dengan negara-negara Islam atau berpopulasi mayoritas Muslim. Manuver diplomatik tersebut disampaikan Lavrov dalam pertemuan Kelompok Visi Strategis Rusia-Dunia Islam di Moskow, 6 Maret lalu.

 Langkah tersebut tak lepas dari sejarah panjang persahabatan dan kerja sama Rusia dengan negara-negara Muslim. Bahkan, Rusia dan negara-negara Muslim, juga mempunyai nilai-nilai serta tradisi masyarakat yang sejalan.

“Terdapat jutaan warga Muslim di Rusia dan sudah berabad-abad Muslim tinggal di Rusia. Dan kami tahun lalu merayakan 1.100 tahun masuknya Islam di Rusia,” ujarnya.

Hari Uni Ekonomi Eurasia

Dalam kesempatan itu, Dubes Vorobieva juga mengabarkan, untuk pertama kalinya, Rusia memperingati Hari Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) pada 29 Mei nanti.

Baca juga : Tenang, Meski Marak Serangan Siber, Dana Nasabah Tetap Aman

“Tidak hanya pemerintah, semua anggota Komisi Ekonomi Eurasia memutuskan tanggal itu akan diperingati sebagai Hari Uni Eurasia,” ujar Dubes Vorobieva. Sejumlah delegasi dari berbagai daerah di Indonesia akan berpartisipasi dalam forum tersebut.

Dia menjelaskan, kelompok kerja sama ekonomi itu didirikan pada 2015. Perserikatan tersebut terdiri dari Rusia, Belarusia, Armenia, Kazakhstan dan Kyrgyzstan.

Saat ini, Pemerintah Indonesia telah memulai pembicaraan resmi dengan EAEU tentang perjanjian perdagangan bebas yang prosesnya telah dimulai tahun lalu.

“Kami sudah menggelar putaran pertama negosiasi di Jakarta,” katanya.

Sejumlah pakar di Rusia cukup optimistis, dalam dua tahun proses negosiasi akan dapat diselesaikan. Dan perjanjian perdagangan bebas juga akan selesai ditandatangani.

Baca juga : Tingkatkan Gaya Hidup Sehat Anak, Sun Life Bikin Program Sekolah Bersinar

Perjanjian tersebut, menurutnya, tidak hanya akan meningkatkan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Rusia. Tetapi juga perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara anggota EAEU.

Kemudian, pada Juni, Rusia juga akan menyelenggarakan Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg ke-26 yang dipimpin Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sementara, baru-baru ini Rusia memperingati 78 Tahun Kemenangan dalam Perang Dunia II, atau mereka sebut sebagai Perang Patriotik Hebat.

“Setiap tahun, kami menggelar parade militer di Moskow untuk merayakan kemenangan dan menghormati nenek moyang kami,” ujar Dubes Vorobieva.

Dalam peringatan itu, mereka juga berparade menunjukkan foto orang tua dan kakek nenek mereka yang berjuang dalam Perang Dunia II. Kegiatan itu dilakukan untuk menunjukkan solidaritas dan memberikan penghormatan kepada orang-orang yang tewas dalam perang tersebut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.