Dark/Light Mode

Blinken Ngobrol Bareng Xi Jinping, PBB Ikut Senang AS-China Kompak

Rabu, 21 Juni 2023 04:04 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bersalaman dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, 19 Juni 2023. (Foto Reuters/Leah Millis/Pool)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bersalaman dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, 19 Juni 2023. (Foto Reuters/Leah Millis/Pool)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, Senin (19/6). Momen tersebut diharapkan dapat meredakan ketegangan kedua negara dan menjalin hubungan baik di masa depan.

Dikutip Reuters kemarin, Xi mengatakan, dialognya dengan Blinken memberikan masukan mengenai pandangan kedua negara terkait isu spesifik. Sayangnya, Xi tidak menjelaskan detail isu yang dibahas bersama Blinken.

Xi mengatakan, dia berharap Blinken dapat berkontribusi memperbaiki hubungan China dan AS.

“Interaksi antarnegara harus selalu berlandaskan rasa saling menghormati dan ketulusan. Saya berharap melalui kunjungan ini, anda dapat memberikan kontribusi yang lebih positif dalam menstabilkan hubungan China dan AS,” ujarnya.

Baca juga : SBY Ngimpi Ngereta Bareng Mega dan Jokowi, Bincang-Bincang Sambil Minum Kopi

Kabar pertemuan Blinken dengan rekannya di Beijing, Menlu Qin Gang, dan Presiden Xi Jinping, sudah sampai ke telinga petinggi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Organisasi perdamaian dunia ini pun menyambut baik dialog tersebut.

“Setiap dialog antara AS dan China sudah pasti sangat penting dicermati. Kekompakan keduanya penting bagi kita dalam menghadapi isu-isu global yang lebih luas,” ujar Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq.

Kunjungan Blinken ke China akhir pekan lalu merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Xi dengan Presiden AS Joe Biden pada November 2022, di sela Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20), di Bali, Indonesia.

Hubungan AS Dan China

Menurut Xi, kedua pihak membuat kemajuan dan mencapai perjanjian dalam beberapa isu-isu tertentu.

Baca juga : Ngobrol Bareng Wamenlu Iran, Gobel Semangat Bangun Hubungan Ekonomi Dan Budaya

Sementara Blinken mengatakan, perbedaan yang menonjol masih ada. Namun kedua pihak saling terbuka melakukan pembicaraan lebih jauh. Bos para diplomat AS itu menekankan pentingnya hubungan antarmiliter. Dia berulangkali mengangkat isu tersebut ketika berbicara dengan para pejabat China.

Hubungan antara AS dan China memburuk selama kepemimpinan Presiden Donald Trump terkait perang dagang. Sejak itu, relasi keduanya tegang ditambah dengan konflik mengenai Taiwan dan dugaan balon mata-mata China yang melintasi AS.

Menanggapi pertemuan Blinken dengan pejabat China, diplomat senior Departemen Luar Negeri AS untuk Asia Timur, Daniel J Kritenbrink mengatakan, terlalu cepat jika mengharapkan perubahan drastis dari hubungan AS-China.

“Jika setelah pertemuan ini akan terjadi lebih banyak interaksi antara pejabat AS dan China, maka kedua belah pihak dapat membangun hubungan kuat dari sana,” kata Kritenbrink.

Baca juga : Li Qiang, Orang Dekat Xi Jinping, Resmi Jadi PM China

Sementara Wakil Asisten Presiden AS dan Koordinator Urusan Indo-Pasifik Kurt Campbell mengatakan, Washington akan berupaya menjelaskan apa yang sudah mereka lakukan dan dampak yang akan datang.

“Langkah awal memberi pesan positif. Mari jaga saluran komunikasi, demi perbaikan hubungan di masa depan,” pungkasnya. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.