Dark/Light Mode

Kado 30 Tahun RI-Kazakhstan

IKN Teken Kerja Sama Sister City Pertama, Dengan Astana

Selasa, 4 Juli 2023 08:20 WIB
Dubes RI untuk Kazakhstan M Fadjroel Rachman (ketiga kanan) bersama Kepala OIKN Bambang Susantono (ketiga kiri) dan Gubernur Ibu Kota Astana Zhenis Kassymbek (kedua kiri), usai penandatangan kerja sama sister city antara IKN dan Astana di Kantor Gubernur Ibu Kota Astana,  Senin (3/7). (Foto: KBRI Astana)
Dubes RI untuk Kazakhstan M Fadjroel Rachman (ketiga kanan) bersama Kepala OIKN Bambang Susantono (ketiga kiri) dan Gubernur Ibu Kota Astana Zhenis Kassymbek (kedua kiri), usai penandatangan kerja sama sister city antara IKN dan Astana di Kantor Gubernur Ibu Kota Astana, Senin (3/7). (Foto: KBRI Astana)

RM.id  Rakyat Merdeka - Astana, resmi menjadi ibu kota negara pertama yang menjalin kerja sama sister capital city dengan Nusantara.

Kepastian ini datang, setelah Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono dan Gubernur Ibu Kota Astana Zhenis Kassymbek meneken Nota Kesepakatan (MoU) tentang inisiatif Ibu Kota Negara di Kantor Gubernur Ibu Kota Astana, Kazakhstan, Senin (3/7).

Penandatanganan tersebut disaksikan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Kazakhstan, M Fadjroel Rachman.

Sebelumnya, Kepala OIKN dan delegasi menggelar pertemuan dengan Gubernur Astana, didampingi Wakil Gubernur Astana dan delegasi.

Kedua Kepala Ibu Kota telah berdiskusi dan bertukar pandangan, tentang pengalaman pembangunan Ibu Kota Negara.

Gubernur Astana menceritakan pengalaman dan praktik, terkait pembangunan Astana yang telah 25 tahun menjadi Ibu Kota baru Kazakhstan, semenjak pindah dari kota Almaty pada tahun 1998.

Baca juga : Komisi XI DPR: Kendalikan Inflasi, Perlu Kerja Sama Pemerintah Pusat Dan Daerah

Sementara Kepala OIKN menjelaskan visi dan perkembangan pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia, Nusantara.

Nusantara dicanangkan menjadi ibu kota hutan pertama di dunia dengan konsep cerdas, modern, hijau dan berkelanjutan (sustainable forest city).

"Astana merupakan kota pertama yang mengikat hubungan kerja sama antar Ibu Kota dengan Nusantara," ujar Kepala OIKN.

Penandatanganan MoU kerja sama antara Ibu Kota Kazakhstan dan Ibu Kota Indonesia ini juga bernilai simbolis. Menegaskan semakin eratnya kedua negara, yang pada tahun ini merayakan hubungan diplomatik ke-30.

"Kami bersyukur kepada Allah SWT, karena ada tugas khusus dari Presiden Joko Widodo. Beliau meminta, KBRI Astana dapat mengawal perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara," kata Dubes Fadjroel.

Tugas itu, imbuhnya, telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Mulai dari memfasilitasi Tim Panitia Khusus Perancang Undang-undang Ibu Kota Negara DPR-RI bersama Tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak Januari 2022 sampai saat ini. Serta memfasilitasi kehadiran Kepala Otorita IKN Bambang Susantono untuk menandatangani perjanjian sister city pertama antara Ibu Kota Nusantara dengan Ibu Kota Astana.

Baca juga : 3 Tahun Transformasi, Pertamina Tegakkan Budaya AKHLAK

MoU ini diyakini mampu menguatkan kerja sama yang saling menguntungkan.

Di satu sisi, Astana dapat berbagi kesuksesan dan pengalaman membangun Ibu Kota. Di sisi lain, Nusantara, dapat berbagi praktik terbaik terkait pembangunan sustainable forest city.

Kerja sama kedua Ibu Kota mencakup berbagai bidang. Seperti ekonomi, energi, transportasi, pengelolaan kota dan budaya.

Dubes Fadjroel pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, ntuk penugasan yang terhormat, dalam membangun kemajuan hubungan diplomatik Kazakhstan - Indonesia. Juga kepada Kementerian Luar Negeri yang senantiasa memberikan arahan, Kementerian Luar Negeri Kazakhstan yang selalu mendukung. Serta pimpinan dan seluruh staf Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan KBRI Astana yang bekerja tak kenal lelah.

Tak ketinggalan, Gubernur Astana Zhenis Kassymbek dan Akimat Astana yang sangat aktif dan bekerja efektif hingga sister city Nusantara - Astana ini terwujud.

"Ini adalah hadiah terindah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Kazakhstan, serta penugasan saya sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan," papar Dubes Fadjroel, yang juga mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden Jokowi.

Diskusi Pembangunan Ibu Kota

Baca juga : Setkab RI Tingkatkan Kompetensi Penerjemah Pemerintah Dengan Singapura

Sebelum penandatanganan MoU, Kepala OIKN dan delegasi berkesempatan mengunjungi pusat pemantauan (monitoring center) lalu lintas kota Astana, keamanan kota, serta ke Pusat Perencanaan Tata Kota Astana.

Dalam kunjungan itu, Kepala OIKN dan delegasi mendapatkan penjelasan detail dan diskusi, mengenai latar belakang sejarah dan tahapan pembangunan kota Astana dari Chikanayev Amanzhol, ahli desain tata kota senior yang terlibat di masa awal pembangunan Ibu Kota Astana.

Kepala OIKN juga akan menjadi pembicara utama dalam Forum Investasi Nusantara bagi pelaku usaha dan calon investor Kazakhstan, bertema “Investing in Indonesia’s Future Capital: Smart and Sustainable Forest City Nusantara” yang digelar KBRI Astana pada 4 Juli 2023.

Di samping menjadi tamu kehormatan dan pembicara dalam Forum Internasional Gubernur dan Wali Kota Dunia, merayakan 25 tahun Ibu Kota Astana, Kazakhstan.

Pembukaan forum tersebut akan dipimpin Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev pada Rabu, 5 Juli 2023.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.