Dark/Light Mode

Tanggapi Keluhan Soal Debu, KCN Bikin Tim Khusus

Rabu, 4 September 2019 19:49 WIB
Pelabuhan Marunda. (Foto: Ist)
Pelabuhan Marunda. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keluhan masyakarakat sekitar Marunda mengenai debu batu bara yang berasal dari pelabuhan dengan sigap ditanggapi oleh manajemen PT. Karya Citra Nusantara (KCN). Perusahaan patungan antara PT. Karya Tehnik Utama (KTU) dengan PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN) tersebut sudah membentuk tim khusus untuk menganalisis penyebabnya dan menyiapkan rekomendasi solusi. 

Direktur Utama KCN, Widodo Setiadi mengatakan, dengan cepat manajemen tengah menyiapkan sejumlah langkah guna mengatasi penyebaran debu salah satunya membuat jaring basah yang mengelilingi area bongkar-muat. Jaring itu nanti dialiri air untuk memerangkap partikel debu yang terbang. 

“Selain itu, kami juga menyiapkan sejumlah rencana untuk mengatasi masalah itu seperti bekerja sama dengan IPB untuk membentuk mini forest di sekitar pelabuhan yang berfungsi menjaring debu-debu tersebut,” ujar Widodo di Jakarta, Rabu (4/9).

Baca juga : Berkah Kota Suci Mekkah

Untuk diketahui, pada 2013 KCN telah melakukan penanaman pohon bakau tahap 1 sebanyak 10.000 pohon. Dan pada 2014, penanaman pohon bakau tahap II dilakukan dengan jumlah pohon sama. 

Saat penanaman pohon Bakau tersebut, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Camat Cilincing, Lurah Marunda dan Aktivis Masyarakat Peduli Lingkungan hadir untuk meresmikan. Kemudian, tahun 2015 KCN membuat mini forest di area kantor yang berada di dalam wilayah pelabuhan juga.

Selain melakukan penghijauan, KCN juga sangat memperhatikan kebersihan di pelabuhan terutama di area dermaga. Secara rutin, perseroan melakukan penyemprotan dan pembersihan dermaga setiap 2 minggu sekali agar debu yang dapat mengganggu lingkungan hilang. 

Baca juga : Tak Terpengaruh Kerusuhan Manokwari, Polda Metro Pastikan Jakarta Kondusif

Tak hanya itu, kebersihan parit pembuangan juga terus diperhatikan sehingga tidak akan terjadi penyumbatan yang dapat mengakibatkan banjir.

Berbagai upaya menjaga lingkungan Marunda akan terus perusahaan lakukan dalam rangka mewujudkan pelabuhan yang hijau dan ramah lingkungan. 

“Setelah kami lepas dari permasalahan hukum yang sedang dihadapi, kami akan lebih fokus membangun pelabuhan Marunda dan dampak ekonominya akan jauh lebih besar,” tukas Widodo. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.