Dark/Light Mode

Dorong Penguatan Persahabatan

Presiden Majelis Nasional Vietnam Sowan Ke Jokowi

Senin, 7 Agustus 2023 06:05 WIB
Presiden Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue. (Foto VNA)
Presiden Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue. (Foto VNA)

 Sebelumnya 
Presiden Soekarno pun menjadi pemimpin negara pertama yang menyambangi Vietnam. “Beliau berkunjung ke Vietnam pada 1975. Saat itu kami sedang diisolasi dan diembargo,” sambungnya.

Dinh Hue memandang Indonesia sebagai rumah bagi banyak ide inspiratif. Yang mana independensi, kemandirian dan ketidakberpihakan telah lama menjadi filosofi Indonesia.

Indonesia dan Vietnam, lanjutnya, juga berbagi afinitas atau kesamaan kepentingan budaya yang mendalam. Pasalnya, terang Dinh Hue, sejak abad ke-7, kedua negara telah melakukan pertukaran dan koneksi dalam budaya perdagangan, linguistik, dan antropologi antara kerajaan-kerajaan kuno Vietnam dan Indonesia.

Baca juga : Sultra Punya Perpustakaan Bertaraf Internasional, Ini Pesan Perpusnas

Dia juga menilai, kedua negara berbagi pembangunan jangka panjang dan pertanian, selain fitur arsitektur yang serupa. Tak hanya itu, dia juga menegaskan 10 prinsip hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 1955. Antara lain perdamaian, hidup berdampingan dengan nilai-nilai, dan menghormati kedaulatan, harus dijadikan panduan penting bagi kedua negara, dalam menjalin kerja sama dan mengatasi tantangan bersama.

“Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, Indonesia dan Vietnam diharapkan dapat semakin membuka jalan bagi kerja sama regional yang semakin kokoh antar kedua negara,” harapnya.

Menanggapi pemaparan Dinh Hue, Fadli Zon setuju sepenuhnya. Politisi Gerindra itu menyebut, hubungan bilateral antara kedua negara terus mengalami perkembangan positif, yang telah dipupuk dan diperdalam para pemimpin, anggota pemerintahan, serta masyarakat.

Baca juga : OMG Gelar Pertandingan Persahabatan Dan Berikan Jersey Ke klub Black Spider FC

Salah satu capaian menonjol hubungan kedua negara itu, menurut Fadli, yaitu disepakatinya batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Vietnam-Indonesia pada Desember 2022. Kesepakatan itu terjadi setelah negosiasi panjang selama 12 tahun antar kedua negara. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan komitmen bersama kedua negara terhadap prinsip-prinsip maritim internasional terkait Konvensi Hukum Laut 1982.

“Kedua negara saat ini terus menyelesaikan pengaturan mandat dan proses implementasi, yang merupakan kemajuan besar dan signifikan, yang berdampak positif pada kerja sama bilateral, dan keamanan regional,” bebernya.

Selain sektor maritim, Indonesia dan Vietnam juga disebut telah menunjukkan keseriusan dan kemitraan yang kuat dalam bidang pertahanan. Baru-baru ini, kedua negara merilis pernyataan misi bersama tentang kerja sama pertahanan dan kebijakan pertahanan. Menurut Fadli, seluruh perkembangan pesat antara kedua negara itu telah menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Vietnam. Apalagi, Vietnam merupakan negara terpadat ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Filipina.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.