Dark/Light Mode

Selama Dua Tahun Berkuasa, Taliban Bikin 51 Aturan Kekang Hak Perempuan

Rabu, 16 Agustus 2023 04:36 WIB
Perempuan Afghanistan memegang poster menuntut Taliban agar memberikan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan, di Mazar-i-Sharif, Provinsi Balkh, Afghanistan, 12 Agustus 2023. (Foto Atef Aryan/AFP/Getty Images)
Perempuan Afghanistan memegang poster menuntut Taliban agar memberikan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan, di Mazar-i-Sharif, Provinsi Balkh, Afghanistan, 12 Agustus 2023. (Foto Atef Aryan/AFP/Getty Images)

 Sebelumnya 
Lebih lanjut Alema bercerita, sejak pengambilalihan kekuasaan, Taliban telah mengeluarkan 51 aturan larangan yang isinya mengekang kaum perempuan. Menurutnya, Taliban tidak mengumumkan semuanya sekaligus karena mereka tidak ingin menakut-nakuti masyarakat dunia. Di Afganistan, mereka juga bertindak hati-hati agar tidak dimusuhi masyarakat.

Mensiasati kondisi ini, program pendanaan global PBB untuk layanan pendidikan dalam situasi darurat dan krisis berkepanjangan, Education Cannot Wait (ECW), meluncurkan kampanye #AfghanGirlsVoices. Kampanye yang digelar selama satu bulan ini dimulai di hari yang sama dengan perayaan kemenangan Taliban atas AS.

Kampanye yang diinisiasi ECW Global Champion, Somaya Faruqi menunjukkan pada dunia betapa berubahnya kehidupan anak-anak perempuan Afghanistan di bawah larangan tegas Taliban. Berbagai ilustrasi dan foto kehidupan para gadis Afghanistan ini bisa diakses di laman web ECW dan juga akun media sosial mereka.

Baca juga : Pelaku Politik Uang Didenda Atau Penjara

“Keberanian para gadis remaja di Afghanistan memberi saya kekuatan untuk menggunakan suara saya sendiri untuk memperkuat suara mereka ke dunia,” ujar Faruqi, yang juga merupakan mantan Kapten Afghan Girls’ Robotic Team, dikutip Arab News, kemarin.

Dia berharap, dengan kampanye ini, para anak perempuan ini bisa segera mendapatkan kebebasan mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

“Masyarakat internasional harus mendengar seruan ini dari para gadis Afghanistan dan bergerak dengan tujuan baru yang lebih kuat untuk mengutuk pelanggaran atas hak-hak mereka,” tegas Faruqi.

Baca juga : 10 Tahun Bantu Perjuangkan, PAN Yakin, Prabowo Menang Pilpres 2024

ECW bertekad akan terus mengupayakan pendidikan dan pelatihan para anak perempuan Afghanistan meski harus terkesan sembunyi-sembunyi.

Pada 15 Agustus 2021, pasukan Taliban berhasil menduduki Kabul. Pada waktu itu, pasukan NATO pimpinan AS yang tersisa, mundur, mengakhiri keterlibatan mereka selama 20 tahun dalam perang di Afghanistan. Di momen inilah pasukan Taliban, yang sebelumnya sudah mulai menduduki area sekitar Kabul, merebut ibu kota.

“Selasa adalah hari kemenangan jihad rakyat Afghanistan di bawah kepemimpinan Emirat Islam melawan Amerika dan sekutunya,” bunyi pengumuman Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial.

Baca juga : Mentan Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Belum ada negara asing yang memberi pengakuan resmi kepada pemerintahan Taliban. “Sudah waktunya bagi AS dan negara lain untuk secara resmi mengakui pemerintah kami, karena itu adalah hak rakyat Afghanistan, dan menahannya bukanlah langkah positif,” tegas Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam wawancara dengan Voice of America, Senin (14/8).

PBB menunda pengakuan internasional terhadap Pemerintah Taliban tanpa batas waktu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.