Dark/Light Mode

Sambut HUT ke-70 China, Hong Kong Beberes

Senin, 23 September 2019 16:32 WIB
Petugas membersihkan kaca atas aksi vandalisme di distrik Admiralty, Hong Kong. (Foto China Daily)
Petugas membersihkan kaca atas aksi vandalisme di distrik Admiralty, Hong Kong. (Foto China Daily)

RM.id  Rakyat Merdeka - Suasana Hong Kong dan sekitarnya pada Senin siang (23/9), nampak kondusif. Jadwal kereta komuter dan suasana jalan di pusat kota nampak berjalan normal tanpa ada aksi protes. Otoritas Hong Kong kini berbenah menjelang perayaan 70 tahun HUT China yang jatuh pada 1 Oktober.

Tumpukan sampah hasil aksi demo rutin massa prodemokrasi tampak dibersihkan. Spanduk yang ditempel di sana-sini juga ikut dicopot. Sejumlah pusat perbelanjaan Hong Kong mulai beroperasi seperti biasa.

Baca juga : Aktivis Hong Kong Berlindung Ke AS

Selama tiga bulan belakangan, para pemilik toko di pusat perbelanjaan Hong Kong harus tutup karena demo berkepanjangan.

Diberitakan Reuters, otoritas Hong Kong berupaya agar tidak membuat malu pemerintah Beijing di momen ulang tahun itu. Warga diimbau untuk mengurungkan niat melakukan demo hingga 1 Oktober nanti. Pihak setempat bahkan membatalkan acara pesta kembang api pada 1 Oktober malam untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.

Baca juga : China Dukung Hong Kong Cabut RUU Ekstradisi

Namun, tidak ada yang bisa menjamin situasi kondusif di Hong Kong selagi massa prodemokrasi masih belum mendapatkan tuntutan mereka. Minggu (22/9), massa tampak merusak dan membakar bendera China sebagai bentuk penolakan atas Beijing dalam aksi lanjutan.

Sejak dikembalikan Inggris ke China pada 1997, Hong Kong mendapatkan keistimewaan menjadi wilayah otonomi dan bisa memilih pemimpin sendiri. Namun, pemimpin eksekutif Hong Kong masih dikendalikan China.

Baca juga : Pagi Ini, Bandara Hong Kong Kembali Dibuka

Pada awal Juni, warga Hong Kong kehilangan kesabaran dengan dibahasnya Rancangan Undang-Undang Ekstradisi. Unjuk rasa nyaris setiap hari. Bentrokan massa dengan polisi antihuru-hara tidak terelakkan. Meski RUU sudah dicopot, massa prodemokrasi masih melanjutkan aksi mereka dengan berbagai tuntutan baru. Di antaranya adalah bebas memilih pemimpin yang tidak proChina dan mencopot Carrie Lam, pemimpin eksekutif Hong Kong, dari posisinya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.