Dark/Light Mode

50 Anak Muda Ikut Program Pertukaran Pemuda Korsel-Indonesia

Selasa, 5 September 2023 06:20 WIB
Menpora Dito Ariotedjo dan para pemuda yang mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia dan Korea. (Foto : Ist)
Menpora Dito Ariotedjo dan para pemuda yang mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia dan Korea. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 50 pemuda Indonesia mengikuti Program Pertukaran Pemuda Indonesia Korea (PPIKor) 2023 atau Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP). Program ini diharapkan bisa menjadi pintu masuk membangun jejaring pertemanan dan pengembangan diri pemuda.

"Jejaring yang terbentuk dalam pertukaran pemuda ini biasanya bisa membuka cara berpikir kita dan cara menganalisa dalam suatu hal, menyikapi masalah ini dalam budaya berbeda. Dan itu yang bisa membuat diri kita berbeda dari yang lain di jalur yang positif," papar Menpora Dito Ariotedjo saat menerima courtesy call Delegasi Program Pertukaran Pemuda Indonesia Korea di Media Center Graha Kemenpora, Senin (4/9) sore. 

Menurut Menpora, program pertukaran pemuda ini dinilai sangat bermanfaat. Menpora Dito sendiri menyampaikan sudah dua kali mengikuti pertukaran pemuda yaitu ke Tiongkok dan juga Jerman.

"Saran saya semoga program ini sangat bermanfaat untuk kalian semua, yang pasti untuk persahabatan Indonesia dan Korea Selatan," sebut Menpora.

Baca juga : PM Cook Islands Tamu Pertama KTT ASEAN Yang Tiba Di Indonesia

Kepada seluruh peserta PPIKor, Menpora Dito memberikan tugas untuk membuat essai yang menjelaskan bagaimana Korea Selatan bisa sukses dalam pengelolaan bonus demografi. Hal ini menurut Menpora perlu dipelajari karena Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi di 2030 nanti.

"Saat ini kami sangat melihat Korea Selatan dalam hal pengembangan pemudanya, sebagai pembelajaran bagi Indonesia khususnya dalam menghadapi bonus demografi," terang Menpora Dito.

Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh menjelaskan, salah satu fokus di Kemenpora adalah pengembangan kepemimpinan pemuda. Pertukaran pemuda ini merupakan sarana untuk penguatan aspek kepemimpinan pemuda.

"Bagaimana kita saling mengenal antar satu negara dengan negara lain. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan kekuatan diri kita kemudian menutup hubungan dengan kelompok lain. Apalagi di tengah masyarakat global yang terbuka. Tidak ada sekat yang memisahkan antara satu negara dengan negara lain," terang Deputi.

Baca juga : Hadirkan Loctite, Henkel Garap Pasar Industri Pertambangan Indonesia

Apalagi di tengah situasi sosial yang saat ini, sambung Deputi, dibutuhkan komitmen untuk membangun kebersamaan, saling belajar dan saling mengenali. "Itu konsep dasar pertukaran pemuda," tegas Deputi.

Kepada para peserta dari Korea Selatan, Deputi berpesan untuk menjadikan program ini sebagai pengalaman berharga dalam mengenali Indonesia. Sedangkan untuk para peserta Indonesia yang berasal dari berbagai provinsi, diminta memberikan cermin yang baik dalam mewakili masyarakat Indonesia. 

"Maka tunjukkan Indonesia bisa. Karena representasi Indonesia tercermin dari rekan-rekan sekalian," ujar Deputi.

"Saya ucapkan selamat atas kegiatan pertukaran pemuda ini. Pertama selamat sudah terpilih dalam program ini, kedua selamat kedua teman-teman menjadi duta Indonesia dan Korea untuk mempererat persaudaraan kedua negara," imbuh Deputi.

Baca juga : Pengamat Maritim: Revitalisasi Pelabuhan Kunci Sukses Ekonomi Indonesia

Pertukaran pemuda ini terbagi dalam dua fase yaitu fase kunjungan di Indonesia pada 29 Agustus hingga 7 September, serta fase kunjungan ke Korea Selatan pada  7 hingga 16 September.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.