Dark/Light Mode

Nggak Punya Sertifikat Halal

Produk Impor Dilarang Masuk Ke Indonesia...

Senin, 21 Agustus 2023 07:30 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, saat menerima kunjungan Menteri Perdagangan, Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Negara Kanada Mary Ng di Komplek Widya Chandra, Jakarta, kemarin. (Foto: Kemenag RI)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, saat menerima kunjungan Menteri Perdagangan, Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Negara Kanada Mary Ng di Komplek Widya Chandra, Jakarta, kemarin. (Foto: Kemenag RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah me-warning, produk dari luar negeri tidak bisa lagi masuk ke Indonesia, bila tidak punya sertifikasi halal mulai 2024.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, saat menerima kunjungan Menteri Perdagangan, Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Negara Kanada Mary Ng di Komplek Widya Chandra, Jakarta, kemarin.

“Pada 2024 nanti semua produk dari luar negeri tidak bisa lagi masuk ke Indone­sia bila tidak memiliki sertifi­kasi halal. Ini sebagai bentuk perlindungan negara kepada masyarakat. Kami berharap, produk kami juga diberi kemu­dahan untuk masuk Kanada,” tegas Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan resminya di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Indodax Targetkan Perkuat Industri Kripto Indonesia

Untuk itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini berharap pertemuan ini menjadi awal untuk mendapat kesepahaman terkait kerja sama jaminan produk halal di dua negara.

“Yang lebih penting apa yang bisa kita bantu untuk Kanada dan sebaliknya untuk Indonesia. Karena standar dari masing-masing negara tentu berbeda,” katanya.

Menag juga meminta Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk segera menindaklanjuti kerja sama bidang halal dari kedua negara agar segera terwujud

Baca juga : Sandi Mandela: Prabowo Subianto, Pemimpin Matang Untuk Indonesia Emas 2045

Selain terkait kerja sama di bidang peningkatan jaminan halal, dalam pertemuan itu juga dibahas rencana kerja sama di bidang pendidikan.

Menag mengungkapkan, Indo­nesia memiliki 4 juta santri yang berasal dari pondok pesantren. Mereka didorong untuk bela­jar di luar negeri, termasuk di Kanada.

“Isu pendidikan juga sangat penting agar kedua negara bisa saling dan bertukar promosi di bidang pendidikan,” jelasnya.

Baca juga : Sambut Era Elektrifikasi, Honda Pamer Jajaran Mobil Listrik Di GIIAS

Sementara itu, Menteri Perda­gangan, Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Inter­nasional Negara Kanada Mary Ng menyampaikan terima kasih kepada Menag dan jajaran atas pertemuan yang berlangsung akrab tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.