Dark/Light Mode

Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva Bicara Patung Soekarno, Pilpres AS Dan Rusia

Jumat, 15 September 2023 06:14 WIB
Duta Besar Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Foto Diananda Rahmasari/RM.id)
Duta Besar Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Foto Diananda Rahmasari/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah Indonesia meresmikan patung kosmonot Yuri Gagarin di Taman Mataram, Jakarta, pada 2021, kini Rusia juga tidak sabar melihat peresmian patung Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.

Patung Soekarno itu rencananya sebagai penanda 75 tahun persahabatan Rusia-Indonesia pada 2025. Patung Yuri Gagarin juga dibangun untuk memperingati 70 tahun persahabatan Rusia-Indonesia pada 2020.

“Kami berharap patung Presiden pertama Indonesia bisa segera diresmikan. Yang kami tahu, Moskow sudah menyiapkan tempat untuk patung ini,” jelas Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva di Jakarta, Rabu (13/9).

Menurut Dubes Vorobieva, patung tersebut akan didirikan di Taman Seni Museon di Moskow. Penanggung jawab pendirian patung Soekarno adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow.

“Saya berharap patung sudah ada di sana dan menjadi sebuah simbol hubungan persahabatan tradisional yang terjalin antara kedua negara,” harapnya.

Baca juga : Gus Falah: Perangi Radikalisme Dengan Regulasi

Dubes Vorobieva menjelaskan, persahabatan Rusia dengan Indonesia sudah sangat mendalam. Moskow akan selalu mendukung Jakarta dalam setiap kepemimpinannya di kancah internasional. Salah satunya, saat Indonesia menjadi Ketua Group of Twenty (G20) tahun lalu dan Ketua ASEAN tahun ini.

“Rusia selalu mendukung Indonesia dan siap membantu visi dan misinya. Rusia juga menjadikan ASEAN sebagai salah satu prioritas penting di kawasan Asia Pasifik,” bebernya.

Hubungan ASEAN-Rusia

Dubes Vorobieva juga menegaskan, Rusia menganggap ASEAN sangat penting dan mendukung sentralitas kawasan Asia Tenggara. Rusia juga sudah memperdalam kerja sama lewat Kemitraan Strategis dengan ASEAN sejak 2018.

“Kami melihat ASEAN sebagai badan yang menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan ini,” ujarnya.

Hal inilah yang didukung penuh Rusia. Menurut mantan Dubes Rusia untuk Malaysia itu, Rusia ingin melihat negara-negara berkembang menjadi negara yang sukses, mandiri dan besar tanpa dikekang belenggu negara adidaya.b

Baca juga : Kontribusi Pangdam V Brawijaya Bina Menwa Diapresiasi

Karena menurutnya, negara adidaya selama ini secara tidak langsung sudah menerapkan sistem kolonialisme pada negara-negara berkembang.

“Karena itu, kami memiliki tujuan mengembangkan kerja sama di berbagai area dengan negara-negara berkembang. Kami ingin berbuat lebih di bidang ekonomi,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Dubes Vorobieva juga menyinggung Pemilu di Amerika Serikat (AS) pada 2024. Menurutnya, meski AS punya presiden baru, hubungan Moskow-Washington tak akan banyak berubah.

“AS memandang Rusia sebagai ancaman nyata. Yang kami maksud, semua hal yang dipromosikan AS, kami tidak menyukainya,” jelasnya.

Menurutnya, AS selalu mendominasi dunia dengan nilai-nilai yang dipegangnya dan memaksakan nilai-nilai tersebut untuk diadopsi secara luas oleh negara-negara lain. AS, kata dia, sebaiknya menerapkan ide dan prinsip AS di negara sendiri, dan tidak memaksakannya kepada negara lain.

Baca juga : Dubes Australia Penny Williams Kagum Kolaborasi Balet Australia Dan Indonesia

Rusia tidak takut menolak nilai-nilai yang kini mulai dianggap normal oleh Paman Sam. “Itulah, siapa pun yang duduk di Gedung Putih, hal itu tidak akan berubah. Karena salah satu prioritas utama politik AS untuk memastikan dominasi global mereka,” jelasnya.

Saat disinggung mengenai pemilu di kampung halamannya, Dubes Vorobieva menegaskan akan menerima siapa pun yang akan memimpin Rusia. Rencananya, Rusia bakal melaksanakan Pilpres pada Maret 2024.

“Saya tidak tahu siapa yang akan menggantikan Vladimir Putin. Tapi yang pasti, Rusia akan baik-baik saja. Dengannya, atau tanpanya,” ungkapnya.

Dia yakin, rakyat Rusia mampu mengatasi segala kesulitan dan tetap bersatu serta bekerja demi kepentingan dan kemakmuran negara. Menurut Dubes yang akan mengakhiri tugasnya Oktober nanti, wilayah yang luas hingga sumber daya alam yang sangat kaya, membuat Rusia tidak perlu khawatir soal siapa pemimpin mereka.

“Kami hanya perlu berusaha menjamin kedaulatan, benar-benar mandiri dan mampu melindungi kepentingan rakyat,” tegasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.