Dark/Light Mode

Ilmuwan Jepang Temukan Fakta, Mikroplastik Ada Di Awan

Kamis, 28 September 2023 13:14 WIB
Tori atau gerbang yang menandai puncak Gunung Fuji. Gunung ini berjarak 70 km dari arah barat Tokyo. (Foto: AFP via CNA)
Tori atau gerbang yang menandai puncak Gunung Fuji. Gunung ini berjarak 70 km dari arah barat Tokyo. (Foto: AFP via CNA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ilmuwan Jepang mengonfirmasi keberadaan mikroplastik di awan. Meski cara kerjanya belum sepenuhnya dipahami, mikroplastik diduga punya andil besar terhadap perubahan iklim.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Environmental Chemistry Letters itu, diperoleh dari hasil pendakian Gunung Fuji dan Gunung Oyama. Embun kabut yang menyelimuti puncak gunung tersebut, diteliti untuk menentukan sifat fisik dan kimianya, lewat teknik pencitraan canggih.

Dari situ, teridentifikasi sembilan jenis polimer berbeda dan satu jenis karet dalam mikroplastik di udara. Ukurannya berkisar antara 7,1 hingga 94,6 mikrometer. Setiap liter air awan, disebut mengandung antara 6,7 hingga 13,9 potong plastik.

Baca juga : Bamsoet Dorong Pembentukan Bank Tanah Guna Atasi Konflik Agraria

Hasil penelitian ini juga mengungkap, banyak polimer bersifat “hidrofilik” atau menyukai air. Ini artinya, partikel tersebut memainkan peran penting dalam pembentukan awan yang cepat, termasuk sistem iklim.

“Jika isu polusi udara plastik tidak ditangani secara proaktif, perubahan iklim dan risiko ekologis menjadi nyata. Akan terjadi kerusakan lingkungan serius dan tidak dapat diperbaiki,” tegas penulis utama laporan, Hiroshi Okochi dari Waseda University, seperti dikutip AFP, Rabu (27/9/2023).

Ketika mencapai lapisan atas atmosfer dan terkena radiasi ultraviolet dari sinar matahari, mikroplastik akan terurai dan berkontribusi terhadap gas rumah kaca.

Baca juga : Kaesang Ketum PSI, Cak Imin Happy, Politik Jadi Makin Dinamis

Mikroplastik yang didefinisikan sebagai partikel plastik berukuran di bawah 5 milimeter ini berasal dari limbah industri, tekstil, ban mobil sintetis, produk perawatan pribadi, dan masih banyak lagi.

Fragmen-fragmen kecil ini banyak ditemukan di dalam tubuh ikan di dasar laut terdalam, yang menutupi es laut Arktik dan menyelimuti salju di pegunungan Pyrenees antara Prancis dan Spanyol.

Belum jelas, bagaimana mikroplastik itu bisa sampai ke udara. Penelitian terkait hal tersebut, masih sangat terbatas. “Sepengetahuan kami, ini adalah laporan pertama yang mengungkap keberadaan mikroplastik di udara, dalam kandungan embun,” demikian laporan para ilmuwan dalam laporan tersebut.

Baca juga : Basarah Buka Turnamen Sepak Bola Usia Dini

Dari bukti-bukti yang ada saat ini, mikroplastik disebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan jantung dan paru-paru, dapat memicu kanker, serta kerusakan lingkungan yang meluas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.