Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
China Tangkap Warganya Yang Jadi Mata-Mata Amerika Serikat
Senin, 23 Oktober 2023 22:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - China kembali menangkap seseorang yang diduga menjadi mata-mata untuk Amerika Serikat (AS). Mata-mata itu adalah seorang pria bermarga Hou yang pernah menjadi sarjana tamu di kampus AS.
Mengutip Reuters, Badan mata-mata terkemuka di China mengatakan, Minggu (22 Oktober 2023) bahwa seorang warga negara China yang bekerja di sebuah lembaga pertahanan dituduh menjadi mata-mata AS. Kasus ini merupakan kasus terbaru. Kasus ini juga telah dilimpahkan ke pengadilan di kota Chengdu.
Baca juga : Cinta Laura, Tolak Tawaran Jadi Menteri
Stasiun penyiaran negara China, CCTV, mengatakan, pria yang ditangkap itu bermarga Hou. Ia diketahui bekerja di sebuah lembaga pertahanan yang dirahasiakan. Ia pernah dikirim pada tahun 2013 sebagai sarjana tamu ke sebuah universitas AS. Hou disebut pernah dipaksa untuk mengungkapkan rahasia Negara Tirai Bambu itu kepada negara Paman Sam.
Kementerian Keamanan Negara China merilis pernyataan bersama laporan tersebut di akun media sosial WeChat, Minggu.
Baca juga : Kementan Tingkatkan Daya Saing Kelor Lewat Hilirisasi
"Kegiatan spionase berjalan seiring dengan penipuan, godaan, dan konspirasi.”
Disebutkan, pengungkapan kasus ini menggarisbawahi tingginya komitmen Beijing terhadap keamanan nasional, perluasan undang-undang anti-mata-mata, dan tindakan keras terhadap korupsi dalam negeri. Universitas tersebut tidak disebutkan namanya dalam pernyataan atau laporan media.
Baca juga : Belanja Paket Sembako Rp 5 Ribu, Warga Bogor Girang, Sangat Diperhatikan Sandi
CCTV mengatakan seorang profesor AS yang dekat dengan Hou memperkenalkannya kepada seseorang yang mengaku sebagai karyawan sebuah perusahaan konsultan. Namun sebenarnya orang itu adalah intelijen Amerika yang menggunakan perusahaan tersebut sebagai kedoknya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya