Dark/Light Mode

Jokowi Beri Kuliah Umum Di Georgetown University: RI Disatukan Oleh Keberagaman

Selasa, 14 November 2023 10:32 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan kuliah umum di Gaston Hall, Gedung Healy, Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (13/11/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi menyampaikan kuliah umum di Gaston Hall, Gedung Healy, Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (13/11/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menyampaikan kuliah umum di Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (13/11/2023). Pada kesempatan itu, eks Wali Kota Solo ini bicara Pancasila.

Kuliah umum Jokowi itu digelar di Gaston Hall, Gedung Healy, Georgetown University. Acara tersebut dihadiri 500 peserta yang terdiri dari akademisi hingga mahasiswa.

Dalam kuliah umumnya, Jokowi mengatakan, Indonesia dianugerahi oleh perbedaan dan keberagaman yang mampu mempersatukan bangsa. Dalam pengelolaannya, Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang menjadi panduan dalam kehidupan bernegara.

Baca juga : Dubes Venezuela Beri Kuliah Umum Di Universitas Moestopo

“Dalam mengelola keberagamannya Indonesia memiliki panduan, memiliki ideologi yaitu Pancasila, unity in diversity yang menginspirasi di setiap sendi-sendi kehidupan termasuk kehidupan bernegara,” ucap Jokowi

Menurut Jokowi, bagi Indonesia suatu perbedaan yang berakhir pada rivalitas dan kompetisi antarnegara merupakan hal yang wajar. Namun demikian, dia menekankan, pentingnya mengelola perbedaan tersebut agar tidak menimbulkan konflik terbuka yang dapat dipicu oleh ketidakstabilan kawasan.

“Yang namanya communication, room for dialogue, collaboration, cooperation itu menjadi kunci untuk mencapai stabilitas dan perdamaian baik di kawasan maupun di dunia,” lanjutnya.

Baca juga : Bamsoet: Pembuatan Peraturan Harus Memihak Kepentingan Rakyat

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia terbuka untuk membangun kerja sama dengan semua negara. Indonesia juga menyatakan sikap tidak berpihak pada kekuatan manapun kecuali pada perdamaian dan kemanusiaan.

“Itulah prinsip yang kami bawa di keketuaan Indonesia di G20 dan ASEAN yang dijalankan dalam situasi dunia yang terbelah dengan rivalitas yang sangat tajam dan geopolitik yang memanas,” tekannya.

Saat ini, menurut Jokowi, dunia sedang menghadapi permasalahan kemanusiaan dengan masih terjadinya perang di Rusia-Ukraina dan daerah konflik Israel-Palestina. Kepala Negara meyakini solidaritas dan kepemimpinan global menjadi kunci untuk keluar dari konflik kemanusiaan yang berkepanjangan.

Baca juga : Bamsoet Beri Kuliah Umum di Yeungnam University, Korea Selatan

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan kita harus tunaikan tanggung jawab ini sekarang juga,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.