Dark/Light Mode

Stop Israel Serang Gaza, Biden Masih Memble

Senin, 20 November 2023 08:40 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: Istimewa)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia internasional beramai-ramai mendesak Israel agar segera menghentikan serangan ke Gaza. Namun, ide itu ditolak mentah-mentah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Biden ternyata masih memble.

Sejak Israel membombardir Gaza, Palestina, pada 7 Oktober lalu, komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata. Desakan ini tak hanya ditujukan kepada Israel, tapi juga Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel. Seruan dunia agar Israel menghentikan serangan ke Gaza makin lantang setelah pasukan zionis Israel menyerang rumah sakit terbesar di Gaza, Al Syifa. Akibat serangan itu. ratusan orang tewas, termasuk anak-anak dan bayi baru lahir.

Seruan gencatan senjata itu salah satunya disampaikan langsung Presiden Jokowi saat bertemu Biden di Gedung Putih, pekan lalu. Jokowi meminta Biden berbuat lebih banyak guna mengakhiri kekejaman militer Israel.

Namun, Biden menolak dan memilih berseberangan dengan komunitas internasional. Dia menyampaikan penolakan tersebut dalam artikel opini di surat kabar The Washington Post, Sabtu (18/11/2023). Menurut Biden, gagasan gencatan senjata tak akan menghentikan peperangan di kawasan itu.

"Selama Hamas berpegang teguh pada ideologi kehancurannya, gencatan senjata bukanlah perdamaian," kata Biden, dalam artikel opini itu.

Baca juga : Gagal Stop Tindakan Brutal Israel Ke Gaza, Kredibilitas AS Rontok

Biden menilai, gencatan senjata malah akan menguntungkan Hamas yang akan akan manfaatkan waktu untuk membangun kembali persediaan roket, memposisikan kembali pejuang, dan memulai kembali pembunuhan dengan menyerang orang tidak bersalah.

"Hasil yang akan kembali membuat Hamas menguasai Gaza, melanggengkan kebenciannya, dan menghilangkan kesempatan warga sipil Palestina untuk membangun sesuatu yang lebih baik bagi diri mereka sendiri," ucap Biden.

Biden menekankan, tujuannya saat ini ialah memastikan mengakhiri masalah perang di Gaza selamanya dan tidak hanya menyetop perang sesaat. Ia juga ingin mengakhiri atau memutus siklus kekerasan di Gaza yang terus berulang.

Terhadap Israel, ia menyerukan supaya pemerintahan dan militer negara itu menghormati hukum humaniter internasional dan meminimalisir jatuhnya korban sipil dalam aksi di Gaza. Biden mengaku telah menasehati para pejabat Israel selama perjalannya ke Tel Aviv, agar tidak membiarkan rasa sakit dan kemarahan membuat tersesat.

Biden menilai, solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mengatasi konflik di kawasan itu. Untuk ke depannya, kata dia, Gaza harus di bawah kendali Otoritas Palestina.

Baca juga : Musim Saling Lapor Telah Tiba, Pilpres Mulai Memanas

"Rakyat Palestina berhak mendapatkan negara mereka sendiri dan masa depan yang bebas dari Hamas. Saya juga patah hati melihat gambaran di Gaza dan kematian ribuan warga sipil, termasuk anak-anak," tutur Biden.

Karena itu, Biden menekankan, upaya perdamaian di Gaza. "Gaza dan Tepi Barat harus dipersatukan kembali di bawah satu struktur pemerintahan, yang pada akhirnya di bawah revitalisasi Otoritas Palestina, seiring kita semua berupaya menuju solusi dua negara," tegas Biden.

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Biden segera melakukan intervensi untuk menghentikan genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Abbas mengatakan, gencatan senjata perlu segera dilakukan agar bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan bisa masuk ke Gaza. 

"Presiden Biden, saya menyerukan kepada Anda, dengan seluruh kualitas resmi dan kemanusiaan Anda, agar menghentikan bencana kemanusiaan ini, genosida ini terhadap rakyat kami yang tidak bersalah. Sejarah tidak akan memaafkan siapa pun yang melakukan kejahatan ini," kata Abbas, seperti dikutip Kantor Berita Palestina, WAFA, Minggu (19/11/2023). 

Menurut WAFA, Israel telah membunuh sekitar 12.300 warga Palestina. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja di Jalur Gaza, rusak atau hancur. Diperkirakan butuh waktu satu abad untuk kembali membangun berbagai infrastruktur yang dihancurkan Israel. Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza serta mengurangi pasokan bantuan.

Baca juga : Netanyahu: Israel Tak Berupaya Taklukkan Gaza, Tapi Siapkan Kekuatan Kredibel

Sikap Biden yang menolak seruan gencatan senjata itu jadi perbincangan warganet. Akun @huriaa menyebut, memang susah berharap kepada AS. "Nggak apa-apa. Kita sudah usaha. Apalagi Presiden Jokowi sudah ngomong secara langsung. Warga luar mengapresiasi Pak Jokowi dan mencemooh Biden," ujarnya. 

Akun @dahrinode menilai, sikap Biden itu bukan didasari kemanusiaan seperti yang dimaksud Jokowi. "Tak aneh," ujarnya. 

Akun @adiantomalau mengaku bangga sebagai warga negara Indonesia. Kata dia, Indonesia sudah menyampaikan sikap tegas. "Negara Indonesia akan selalu di pihak Palestina. Insya Allah Indonesia akan selalu memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan Palestina," ujarnya.

Akun @hermantoregar mengaku tak aneh dengan sikap AS yang selalu memble kalau urusan Palestina. Kata dia, yang disampaikan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela memang benar. Mandela menyebut, Amerika memang tidak peduli kemanusiaan, tapi kalau bicara HAM, selalu menggurui dunia.  "Dulu AS menyiksa Jepang dengan bom atomnya, sekarang mendukung zionis Israel menggenosida rakyat Palestina," tulisnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Senin (20/11), dengan judul “Stop Israel Serang Gaza, Biden Masih Memble”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.