Dark/Light Mode

Gempa M7,6 Jepang Tewaskan 6 Orang, 6 Terkubur Hidup-Hidup

Selasa, 2 Januari 2024 07:54 WIB
Jalanan di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang akibat gempa M7,6, Senin (1/1/2024). (Foto: Kyodo via Japan Today)
Jalanan di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang akibat gempa M7,6, Senin (1/1/2024). (Foto: Kyodo via Japan Today)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempa bermagnitudo awal 7,6 yang mengguncang pantai Laut Jepang pada Senin (1/1/2024) telah menewaskan enam orang. Enam lainnya, dilaporkan terkubur hidup-hidup.

Gempa besar ini juga memicu tsunami dan kebakaran di prefektur pusat Ishikawa. Serta meredam perayaan Tahun Baru secara nasional.

Kematian empat orang korban gempa M7,6 dikonfirmasi Pemerintah Prefektur Ishikawa, Selasa (2/1/2024) pagi.

Kebakaran terjadi di kota tua yang didominasi rumah-rumah kayu di Wajima. Petugas pemadam kebakaran setempat melaporkan, sebuah bangunan dan beberapa rumah runtuh di kota tersebut.

"Sepertinya, lebih dari 10 bangunan terbakar," kata seorang pria yang tinggal di Wajima, seperti dikutip Kyodo, Selasa (2/1/2024).

Dia mengaku bisa melihat gumpalan asap hitam membumbung tinggi, dari arah pasar yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasinya.

Baca juga : Gempa Terkini M 4,5 Guncang Kabupaten Sumedang, Terasa Hingga 6 Wilayah

"Saya tidak bisa berdiri di tengah guncangan gempa. Belum pernah saya mengalami gempa sekuat ini," ungkap pria tersebut.

Warga lainnya, melihat asap hitam dan mendengar ledakan di dekat distrik pasar Wajima Asaichi.

Otoritas setempat menyebut, sedikitnya 30 orang terluka akibat gempa bumi di Ishikawa dan prefektur lainnya.

Di Prefektur Toyama, langit-langit di ruang tunggu pachinko dilaporkan runtuh dan melukai delapan orang. Dua di antaranya, mengalami luka berat.

Di Ishikawa, sekitar 32.500 rumah terpaksa mengalami pemadaman listrik.

Gempa M7,6 terasa dalam cakupan area yang cukup luas, dari Hokkaido di Jepang utara hingga Kyushu di barat daya Negeri Sakura.

Baca juga : Gempa M4,1 Guncang Sumedang, Getaran Terasa Sampai Kota Bandung

Peringatan dan peringatan tsunami dikeluarkan Badan Meteorologi Jepang, untuk prefektur di sisi Laut Jepang. Pusat gempa dilaporkan berjarak sekitar 30 kilometer arah timur-timur laut Wajima, dengan kedalaman 16 km.

Gempa berkekuatan 7,6 dalam skala intensitas Jepang, digambarkan membuat orang tak mungkin bisa tetap berdiri. Sebelumnya, situasi seperti ini terpantau di Hokkaido pada tahun 2018.

Transportasi Terdampak

Gempa M7,6 yang diikuti 50 gempa susulan jelas mengganggu transportasi umum dari dan ke daerah yang terkena dampak.

JR East terpaksa menangguhkan operasional semua kereta peluru Shinkansen di jalur Tohoku, Joetsu dan Hokuriku. Sedangkan All Nippon Airways dan Japan Airlines membatalkan 25 penerbangan.

Sampai saat ini, masih belum diketahui pasti, rincian kerusakan yang diakibatkan oleh gempa besar yang terjadi pada pukul 16.10 waktu setempat.

Terkubur Hidup-Hidup

Pihak berwenang menerima informasi enam kasus orang yang terkubur hidup-hidup atau terjebak di bawah reruntuhan rumah yang dilanda gempa.

Baca juga : Gempa M5,5 Goyang Pangandaran, Tak Berpotensi Tsunami

Sementara Sekretariat Otoritas Regulasi Nuklir menyebut, gempa ini tidak memicu  dampak signifikan akibat gempa di PLTN Shika Ishikawa, juga di Prefektur Niigata dan Fukui.

Badan Meteorologi Jepang sempat menerbitkan peringatan tsunami setinggi minimal 3 meter di Semenanjung Noto Ishikawa. Namun, beberapa jam kemudian, peringatan tersebut dicabut.

“Tsunami berukuran 1,2 meter atau lebih tinggi telah mencapai Pelabuhan Wajima di prefektur," demikian pemberitahuan Badan Meteorologi Jepang.

Jepang yang terletak di wilayah Cincin Api Pasifik, pernah mengalami gempa berkekuatan 9,0 pada 11 Maret 2011. Gempa besar itu menghancurkan wilayah timur laut Jepang, dan memicu krisis nuklir Fukushima.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.