Dark/Light Mode

Akhirnya, Israel Mau Tarik Ribuan Tentara Dari Gaza

Selasa, 2 Januari 2024 14:41 WIB
Ilustrasi sebagian anggota pasukan Israel yang tewas dalam perang melawan Hamas di Gaza; [Baris Atas Kiri-Kanan]: Lt Ariel Reich; Kopral Asif Luger; Sersan Adi Danan; Staf Sersan Halel Sulaiman. [Baris Bawah Kiri-Kanan]: Sersan Staf Erez Mishlovsky; Kopral Lior Siminovich; Staf Sersan Roei Dawi; Letda Pedayah Mark. [Foto: Times of Israel]
Ilustrasi sebagian anggota pasukan Israel yang tewas dalam perang melawan Hamas di Gaza; [Baris Atas Kiri-Kanan]: Lt Ariel Reich; Kopral Asif Luger; Sersan Adi Danan; Staf Sersan Halel Sulaiman. [Baris Bawah Kiri-Kanan]: Sersan Staf Erez Mishlovsky; Kopral Lior Siminovich; Staf Sersan Roei Dawi; Letda Pedayah Mark. [Foto: Times of Israel]

RM.id  Rakyat Merdeka - Terus ditekan oleh Amerika Serikat, Israel pun mau beralih ke perang yang lebih berintensitas rendah dan lebih mengurangi korban sipil. Ribuan pasukannya bakal ditarik dari Gaza.

Penarikan pasukan besar-besaran ini jadi yang pertama sejak perang dimulai Oktober 2023. Namun di kota selatan, Khan Younis, pertempuran sengit terus berlanjut antara Hamas melawan Israel.

Baca juga : Brantas Abipraya Sabet BUMN Terbaik Di Anugerah KIP 2023

Soal rencana ini, disampaikan lewat pernyataan resmi pada Senin (1/1/2024) oleh militer Israel. “Tujuan perang perlu pertempuran yang lama, dan kami sedang mempersiapkannya,” kata Juru bicara Angkatan Darat Israel, Daniel Hagari, soal alasan penarikan pasukan ini, dikutip dari Aljazeera.

Taktik Baru?

Baca juga : Kejurnas PBSI, Persaingan Ketat Di Ganda Campuran

Mengomentari hal ini, seorang pensiunan Brigadir Jenderal yang sebelumnya bertanggung jawab atas perencanaan strategis di militer Israel, Shlomo Brom mengatakan, selain karena tekanan AS, langkah ini bisa jadi sinyal perubahan strategi Israel dalam berperang. “Perang tidak akan berhenti. Ini awal taktik operasi yang berbeda,” ujarnya.

Para pejabat Israel mengatakan, mereka akan melancarkan perang dalam tiga tahap utama. Pertama, serangan intensif untuk membersihkan jalur masuk untuk pasukan darat Israel dan mendorong warga sipil di Gaza agar mengungsi. Kedua, invasi ke Jalur Gaza yang dimulai pada 27 Oktober 2023.

Baca juga : Raisa, Ajak Fans Ke Era Lagu Galau

Kini, menurut seorang pejabat Israel yang tidak dapat disebutkan namanya, seperti dikutip kantor berita Reuters, mereka bergerak ke tahap ketiga. Menurutnya, strategi ini akan memakan waktu setidaknya enam bulan, dan melibatkan misi pembersihan intensif terhadap pasukan Hamas.

“Tidak ada satu pun yang menyatakan tentang “merpati perdamaian” (tak ada rencana penghentian perang -red),” kata pejabat tersebut. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.