Dark/Light Mode

Amankan Laut Merah, Amerika-Inggris Gempur Yaman Pake Tomahawk

Sabtu, 13 Januari 2024 06:59 WIB
Helikopter militer Houthi terbang di atas kapal kargo yang disebut milik pengusaha Israel, Galaxy Leader, di Laut Merah, dalam foto yang dirilis pada 20 November 2023. (Militer Houthi/Handout via Reuters)
Helikopter militer Houthi terbang di atas kapal kargo yang disebut milik pengusaha Israel, Galaxy Leader, di Laut Merah, dalam foto yang dirilis pada 20 November 2023. (Militer Houthi/Handout via Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan terhadap Houthi di sejumlah lokasi yang dikuasainya di Yaman. Aksi tersebut dilakukan untuk mengamankan Laut Merah yang merupakan jalur kapal global.

AS dan Inggris menggempur Yaman dengan jet tempur dan Tomahawk yang ditembakkan dari kapal Angkatan Laut AS pada Kamis (11/1/2023) malam. Tomahawk merupakan peluru kendali cangih tanpa awak buatan AS.

Tomahawk memiliki jangkauan hingga sekitar 2.400 kilo meter (km) yang dapat melaju secepat 885 km per jam. Setelah mencapai daratan, Tomahawk menggunakan panduan radar inersia dan pencocokan kontur medan. Peta yang disimpan di komputer rudal terus dibandingkan dengan medan sebenarnya untuk menemukan target. Saat memindai lanskap, rudal Tomahawk mampu berputar seperti pesawat tempur yang menghindari radar.

Angkatan Udara AS mengatakan bahwa serangan tersebut melibatkan lebih dari 60 sasaran di 16 lokasi, dan menggunakan lebih dari 100 amunisi berpemandu dari berbagai jenis.

“Serangan tersebut ditujukan terhadap pusat komando dan kendali, gudang amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi dan sistem radar pertahanan udara Houthi,” kata Pusat Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan, dilansir NBC News, Jumat (12/1/2023).

Baca juga : Wujudkan Kemudahan Berusaha UMKM, Crivisaya Ganjar Gelar Bazar Pakaian Murah

Serangan AS dan Inggris mendapat dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda. Presiden AS Joe Biden mengatakan, serangan itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa AS dan sekutunya tak mentolerir serangan tanpa henti yang dilakukan Houthi di Laut Merah. Houthi beraksi di Laut Merah untuk menekan Israel agar melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Serangan ini merupakan respons langsung terhadap serangan Houthi atas kapal-kapal komersial internasional di Laut Merah,” kata Biden yang dikutip Associated Press.

“Serangan ini merupakan pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan mentolerir serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi di salah satu rute komersial paling penting di dunia,” imbuhnya.

Terpisah, Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mendesak pemberontak Houthi untuk menghentikan agresi mereka. Sunak juga mengklaim, serangan tersebut adalah tindakan yang terbatas dan proporsional untuk membela diri.

“Meskipun ada peringatan berulang kali dari komunitas internasional, Houthi terus melakukan serangan di Laut Merah,” kecam Sunak dalam sebuah pernyataan Kamis (11/1/2024).

Baca juga : Airlangga Dan Gibran Dapat Sambutan Meriah Di Lomba Senam Gemoy di Jakarta

Wakil Presiden Urusan Media Houthi, Nasr Aldeen Amer membenarkan, Ibu Kota Yaman, Sanaa, telah menjadi sasaran. Pihaknya akan melakukan serangan balasan.

“Agresi brutal terhadap negara kami, dan mereka akan menanggung akibatnya,” tegas Amer, pada hari Kamis.

“Tanpa ragu-ragu, kami tidak akan mundur dari posisi kami dalam mendukung rakyat Palestina, apa pun risikonya,” lanjutnya.

Setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, dan Israel menjadikannya alasan untuk meluluhlantakkan Gaza, milisi Houthi berjanji memberikan dukungan kepada Hamas, faksi Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007.

Dukungan Houthi dimulai dengan menyerang kapal-kapal di Laut Merah, meskipun mendapat kecaman dari AS, Prancis, dan sekutu Barat lainnya. Juru bicara militer Houthi Yahya al-Sarea mengatakan, mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel.

Kepentingan Di Laut Merah

Baca juga : Masa Libur Sekolah, Pertamina Regional JBB Gelar Khitanan Massal

Laut Merah tidak hanya penting bagi negara yang berbatasan dengan perairan itu, tapi juga dunia secara keseluruhan. Laut Merah menyediakan jalur perdagangan utama antara Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Selat Babel Mandeb dan Terusan Suez adalah rute penting bagi kapal-kapal kargo yang membawa barang dagangan antar-berbagai benua.

Keamanan Laut Merah dan Selat Bab el Mandeb sangat krusial untuk stabilitas pasokan energi global. Sebagian besar minyak dan gas yang berasal dari Timur Tengah melalui jalur perairan ini.

Kawasan sekitar Laut Merah memiliki pengaruh strategis yang besar karena posisinya yang menghubungkan tiga benua utama. Oleh karena itu, stabilitas di kawasan ini sangat penting untuk keamanan dan perdamaian dunia.

Sebagai titik temu antara tiga benua, Laut Merah tidak hanya menciptakan tantangan tetapi juga peluang kolaborasi dan perkembangan ekonomi. Dengan memahami pentingnya wilayah ini, negara-negara yang berbatasan dengan Laut Merah dapat bekerja sama untuk memastikan keberlanjutan, keamanan, dan kemakmuran bagi masyarakat mereka dan dunia secara keseluruhan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.