Dark/Light Mode

Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva Cerita Suka Duka Ngepos Di Tanah Air

Jumat, 23 Februari 2024 07:01 WIB
Dubes Rusia Untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva  saat diwawancara Rakyat Merdeka di kediamannya di bilangan Kuningan, Jakarta, Rabu (21/2/2024) (Foto: Dok.Rakyat Merdeka)
Dubes Rusia Untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva saat diwawancara Rakyat Merdeka di kediamannya di bilangan Kuningan, Jakarta, Rabu (21/2/2024) (Foto: Dok.Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak terasa, Februari sudah hampir selesai. Begitu pula masa tugas Lyudmila Vorobieva sebagai Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia. Dubes Vorobieva akan kembali ke Moskow, Maret nanti setelah enam tahun bertugas di Tanah Air.

Dalam acara perpisahannya dengan jurnalis, Dubes perempuan kelahiran Januari 60 tahun lalu itu menceritakan suka dukanya saat bertugas.

“Bertugas menjadi duta besar di tengah situasi konflik Rusia dengan Ukraina memang tidak gampang. Saya berharap bisa bertugas dengan damai tanpa kejadian besar,” ujar Vorobieva, di kediamannya di bilangan Kuningan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Meski demikian, dia merasa tidak terbebani dengan situasi yang berlangsung, berkat partisi pasi aktif media Indonesia dalam meng-cover informasi secara merata dan adil. Menurutnya, jurnalis Indonesia tidak sepenuhnya menggantungkan informasi konflik dari laporan mediamedia Barat.

“Jujur, dampak konflik memang luar biasa. Ini tidak mudah, karena saya harus menjelaskan ke media massa dan seluruh pihak yang bertanya tentang motivasi Pemerintah Rusia melakukan serangan militer,” bebernya.

Baca juga : BSK Kumham Buka Ruang Diskusi Dengan NGO Dan Mahasiswa

“Media-media di Indonesia cukup adil membeberkan informasi seputar konflik Rusia dengan Ukraina,” sambung Vorobieva.

Lebih lanjut, mantan Dubes Rusia untuk Malaysia itu tak memungkiri ada beberapa diplomat negara sahabat yang jadi berubah sikap kepada dirinya.

“Karena perang, beberapa rekan dubes tidak lagi mau berbincang atau sekadar mengatakan ‘halo’ pada saya. Tidak mengapa. Yang jelas Rusia ingin membuat dunia menjadi jauh lebih baik, bukan buruk,” kisahnya.

Dubes Vorobieva pun berterima kasih pada Indonesia, yang terus aktif di kancah internasional dan tidak terpengaruh tekanan dan propaganda Barat. Persahabatan Rusia-Indonesia pun tetap solid.

“Tekanan kepada Indonesia, tentu, datang dari mitra Barat. Jelas sekali terlihat saat Indo nesia menjadi Ketua G20 dan ASEAN,” ujar Vorobieva.

Baca juga : Resmi Jadi Menteri, AHY Buka Puasa Oposisi 9 Tahun

Saat Indonesia menjadi Ketua G20 pada 2022, Indonesia mengirimkan undangan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Tak lama setelah berita itu muncul, sejumlah negara Barat anggota G20 mengancam akan memboikot forum tersebut.

Namun Indonesia tetap berhasil melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Di acara itu, Presiden Putin tidak dapat hadir dan diwakili Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

“Kami mengapresiasi Indonesia yang tak menyerah pada tekanan ini,” ucap ibu dari satu putri ini.

Tak hanya itu, Vorobieva mengungkapkan satu hal yang menurutnya menjadi capaian terbesarnya sebagai diplomat. Ia mengklaim, masyarakat Indonesia mendukung Rusia dalam konflik dengan Ukraina.

“Saya sangat senang bahwa masyarakat Indonesia mendukung kami dalam konflik dengan Ukraina. Itu membuat saya sangat senang. Tapi ini bukan capaian pribadi saya,” tegasnya.

Baca juga : Dubes RI Ratu Silvy Gayatri Sepakati Kerja Sama Ekonomi Dengan Finlandia

Masih soal suka bertugas di Indonesia, Vorobieva menyebut, akan selalu mengingat keramahan dan kehangatan warga Indonesia yang mengharukan.

“Tentu saja keindahan, tradisi dan budaya yang menakjubkan, juga tak terlupakan. Tapi yang menyentuh hati saya, kebaikan orang Indonesia,” katanya.

Vorobieva pun menceritakan ketika mengalami patah tulang sekitar tiga tahun lalu, orang-orang di sekitarnya sangat peduli dan membantunya. Sejak itu, kebaikan orang Indonesia menjadi hal yang paling membekas di hatinya.

“Orang-orang membukakan saya pintu. Mungkin di beberapa negara, ketika mereka melakukan itu untuk turis, mengharapkan imbalan seperti tip. Tapi di sini, yang ada hanyalah kebaikan hati. Dan itu sangat menyentuh. Itu yang akan selalu saya ingat,” ungkap dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.