Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Duta Besar Rusia Untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva
Dibombardir Sanksi Barat, Ekonomi Rusia Tetap Kuat
Rabu, 7 Februari 2024 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Rusia akan menggelar pemilu bulan depan. Presiden Vladimir Putin akan kembali mencalonkan diri meski sudah berkuasa selama 22 tahun. Dan, Putin diprediksi bakal menang mudah, meski Negeri Beruang Putih sedang dalam perang dengan Ukraina.
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menepis kabar yang menyudutkan Putin menjelang pemilu hingga membahas propaganda Barat hanya untuk melemahkan Rusia di mata global ketika ditemui tim Rakyat Merdeka, Firsty Hestyarini, Muhammad Rusmadi, Mellani Eka Mahayana, Larasati Dyah Utami dan Khairizal Anwar di kediamannya, di Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024.
Presiden Putin dituduh mengendalikan proses politik Moskow, agar terpilih lagi sebagai presiden. Namun menurut Vorobieva, untuk menjadi calon independen, Putin harus menunjukkan minimal 300.000 tanda tangan. Dan kenyataannya, Putin sudah mengumpulkan lebih dari 2 juta tanda tangan.
Baca juga : Forum Rektor Indonesia Serukan Pemilu Damai Dan Aman, Demi Menjaga Persatuan
“Tanda tangan ini bukti kalau dia masih disayangi rakyatnya,” terang Dubes kelahiran 26 Januari 60 tahun lalu.
Vorobieva meyakini, 70 persen rakyat Rusia masih mendukung kebijakan Presiden Putin. Tentu saja pasti ada kubu penentang. Baik itu soal Ukraina atau isu lainnya.
“Kami melihat, selama kepemimpinannya, Presiden Putin sangat peduli dan cinta kepada Rusia. Rusia jauh lebih baik berkat beliau,” belanya.
Baca juga : Antusias Warga Lihat Jokowi-Prabowo Makan Bakso Bareng: Semoga Tetap Merakyat
Vorobieva mengenang kembali kehidupannya di Moskow pada 90-an. Saat itu, dia masih remaja. Menurutnya, Moskow dulu dan sekarang sangat jauh berubah jadi lebih baik. “Saya tinggal di Moskow, saya jamin, Moskow adalah kota yang sangat nyaman dan aman, bahkan untuk turis asing,” imbuhnya.
Saat Uni Soviet pecah, Vorobieva menyaksikan perekonomian kacau. Dan, semua orang menjual kekayaan mereka ke warga asing. Saat Presiden Putin memimpin, Rusia mulai bangkit dan terus kuat.
“Sebagai negara dengan penerima sanksi ekonomi terbanyak di dunia, Rusia masih makmur tanpa hambatan dan gangguan. Berkat sanksi Barat, perusahaan transnasional angkat kaki dan memberi ruang pada perusahaan lokal Rusia untuk berkembang dan sukses,” terangnya.
Baca juga : Dubes RI Untuk Venezuela Edy Mulyono Saksikan Penandatanganan MoU Kerja Sama Migas
Vorobieva menekankan, bukan Rusia yang memilih terisolasi dari dunia luar. Sebab, Rusia selalu siap bekerja sama dengan negara mana saja. Punya sumber daya alam, teknologi, wilayah luas, mampu membuat senjata sendiri dan bahkan membuat roket dan mengirim manusia ke luar angkasa.
“Amerika mengatakan bahwa perekonomian kami tidak akan bertahan dari sanksi mereka. Namun faktanya, kami melakukannya dengan baik. Dalam arti tertentu, ini adalah sebuah berkah. Karena semua perusahaan transnasional besar AS kini lenyap. Jadi bisnis kami berkembang,” ungkapnya bangga.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya