Dark/Light Mode

Konflik Israel-Palestina

Biden Minta Kesepakatan Pembebasan Sandera Digeber, Gencatan Senjata Disegerakan

Sabtu, 2 Maret 2024 06:48 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan, kesepakatan pembebasan sandera antara Israel dan Palestina harus terus digeber. Dia juga mendesak gencatan senjata segera di Gaza.

"Kami sedang mencoba membuat kesepakatan antara Israel dan Hamas tentang pembebasan sandera. Serta berupaya mewujudkan gencatan senjata di Gaza, setidaknya selama enam minggu ke depan. Selain itu, kami juga akan memasok bantuan ke Jalur Gaza," kata Biden dalam pertemuan di Kantor Oval dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, seperti dilansir CNN International, Jumat (1/3/2024).

Biden juga memastikan, pihaknya akan menambah banyak truk dan rute, supaya warga Gaza bisa menerima banyak bantuan.

Baca juga : Soal Palestina, Indonesia dan Selandia Baru Sepakat Dukung Gencatan Senjata

"Kami mendesak Israel memfasilitasi lebih banyak truk dan lebih banyak rute, supaya warga Gaza bisa memiliki akses yang luas untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Tidak ada alasan," tegas Biden.

Anak Mati Kelaparan

PBB melaporkan, sedikitnya 10 anak Palestina dilaporkan mati kelaparan di Gaza, Jumat (1/3/2024).

Laporan ini disampaikan PBB, setelah seorang pejabat senior PBB mengingatkan, pembatasan ketat Israel terhadap bantuan di Gaza telah menciptakan kelaparan bikinan manusia.

Baca juga : Benny Harap Penerusnya Di BP2MI Perjuangkan Pembebasan Biaya Penempatan PMI

“Sepertinya, jumlah anak-anak Gaza yang meninggal karena kelaparan, akan lebih banyak," kata Juru Bicara Badan Kesehatan PBB Christian Lindmeier dalam pernyataannya, Jumat (1/3/2024).

Sementara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memaparkan, dari total populasi 2,2 juta orang di Gaza, satu dari empat warga mengalami bencana kerawanan pangan dalam berbagai tingkatan.

“Sekitar 1,17 juta warga Palestina menghadapi tingkat kerawanan pangan darurat. Sedangkan 500.000 lainnya ada di tingkat bencana," jelas Juru Bicara OCHA Jens Laerke.

Baca juga : Telepon Putin 50 Menit, Netanyahu Protes Rusia Dukung Gencatan Senjata

Awal pekan ini, Komisaris Jenderal Badan PBB untuk pengungsi Palestina Philippe Lazzarini mengatakan, inspeksi bantuan yang panjang, kesulitan dalam mendistribusikan bantuan di jalur yang dipenuhi puing-puing, dan kelangkaan bantuan telah menghasilkan situasi yang kacau.

Warga Palestina terpaksa makan rumput dan minum air yang tercemar, untuk mencoba bertahan hidup di Gaza utara, yang merupakan pusat serangan militer Israel di hari-hari awal perang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.