Dark/Light Mode

Menyaksikan Kemeriahan Pemilu Presiden Di Rusia

Abis Nyoblos, Warga Asyik Berpesta

Senin, 18 Maret 2024 08:31 WIB
Warga di Kota Ishimbay, usai mencoblos asyik berpesta di Festival Maslenitsa untuk mengucapkan selamat tinggal musim dingin dan menyambut musim semi. Memakai kostum tradisional, mereka asyik bernyanyi, menari bersama dan kulineran, Sabtu (16/3/2024). (Foto: Kartika Sari/RM)
Warga di Kota Ishimbay, usai mencoblos asyik berpesta di Festival Maslenitsa untuk mengucapkan selamat tinggal musim dingin dan menyambut musim semi. Memakai kostum tradisional, mereka asyik bernyanyi, menari bersama dan kulineran, Sabtu (16/3/2024). (Foto: Kartika Sari/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Istilah Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai pesta demokrasi, benar-benar terasa di Rusia. Suasana pencoblosan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Republik Bashkortostan misalnya, jauh dari serius, formal dan tegang. Berapa tidak, masyarakat yang datang untuk memilih calon pemimpin mereka, disambut alunan musik, penyanyi, tarian, aneka kue dan camilan lainnya. Wajah mereka pun tampak riang gembira.

Suasana meriah dan gembira di TPS, disaksikan langsung oleh wartawan Rakyat Merdeka/RM.id Kartika Sari yang diundang Pemerintah Rusia untuk menjadi observer Pemilu Presiden (Pilpres). Rakyat Merdeka dan beberapa observer dari berbagai negara, yaitu Austria, Bulgaria, Serbia, Guatemala, Moldova, Sri Lanka, dan Kazakhstan berkesempatan untuk menyaksikan proses pesta demokrasi ini di Republik Bashkortostan, salah satu wilayah otonomi di Rusia berpenduduk 4 juta orang. Terdapat 3.308 dan hampir 3 juta pemilih di wilayah yang letaknya dikelilingi gunung dan bukit itu. 

Pilpres di Rusia kali ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 15-17 Maret 2022. Selama tiga hari, rombongan diajak berkeliling ke beberapa TPS di Kota Ufa, Ibu Kota Republik Bashkortostan dan Ishimbay, sekitar 2 jam naik mobil dari Kota Ufa. TPS di Rusia dibuka pukul 8.00 pagi dan ditutup pukul 8.00 malam. 

Cuaca dingin menusuk sekitar minus 10 derajat celcius dan tebalnya salju, tak menghalangi semangat warga Negeri Beruang Putih untuk mencoblos. Dari anak muda hingga lansia, rela antre di TPS, dibalut jaket tebal. Salah satunya, Nikolay Sergeevich Budkin yang datang ke TPS pada hari pertama pencoblosan, Jumat, (15/3/2024). Budkin yang lahir pada saat Perang Dunia kedua, datang ke TPS di Kota Ufa seorang diri dengan berjalan kaki.

Kakek Budkin berbagi cerita usai mencoblos di TPS Bashkortostan Medical University, Kota Ufa. Pensiunan yang dulu berprofesi sebagai teknisi di industri penerbangan itu, mengaku selalu rajin mencoblos untuk memilih calon pemimpin di negaranya.

Saat ditanya siapa yang dia coblos, sambil tersenyum, Budkin menjawab, “Tidak. Ini rahasia dong. Tapi saya percaya semua calon bagus kok,” kata Budkin, yang dibantu penerjemah bernama Margarita kepada Rakyat Merdeka/RM.id.

Baca juga : Heru Budi: Jangan Sampai Stunting Jadi Penghambat

Yang menarik, TPS di Rusia selain bertempat di gedung sekolah dan aula, ada juga yang didirikan di lapangan basket, gedung konser serta pusat kesenian dan kebudayaan. Semua TPS di Rusia juga terdapat CCTV untuk menghindari terjadi kecurangan, sehingga pihak KPU, KPUD dan Bawaslu bisa memantau langsung secara online dan update situasi terkini di setiap TPS. Pemilu kali ini juga hanya untuk mencoblos Presiden.

Suasana meriah dan menghibur, begitu terasa di TPS UNESCO Associated School yang merupakan sekolah negeri, Jumat (15/3/2024). Warga yang antre untuk mencoblos, dihibur oleh seorang penyanyi.

Selain itu, untuk menarik minat warga agar datang ke TPS, Pemerintah setempat bersama Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), juga memberikan aneka hadiah antara lain 1 boks teh kepada warga lansia dan pulpen serta notebook kepada pemilih pemula. Hadiah lainnya berupa voucher belanja, tiket lottery dan voucher diskon menonton di bioskop.

“Bagi kami, Pemilu itu ibarat liburan, perayaan dan pesta. Pulang dari TPS, masyarakat pergi berpesta atau ke festival. Ini yang namanya pesta demokrasi,” kata Koordinator Mobile Group Pusat Pengawasan Pemilu Dmitriy Melnikov, Minggu (17/3/2024).

Menurut Melnikov, malah banyak warga yang menggelar pernikahan pada saat Pilpres digelar. “Saya dan keluarga kemarin pergi mencoblos. Setelah itu, kami pergi ke salah satu pesta pernikahan kerabat,” kisahnya.

Apa yang disampaikan Melkinov, bukan cuma ngecap. Rakyat Merdeka dan rombongan, menyaksikan sendiri bagaimana meriahnya Pilpres di Rusia. Pada hari kedua pencoblosan, Sabtu (16/3/2024), rombongan bertolak ke beberapa TPS di Kota Ishimbay. Salah satunya TPS di Center of Youth and Children Art, sebuah gedung yang sering jadi tempat konser artis, musisi dan band terkenal.

Baca juga : The Citizens Cetak Sejarah Baru Lagi

Usai mencoblos, masyarakat setempat tampak bersenang-senang di acara festival Maslenitsa. Festival tahunan ini digelar untuk mengucapkan selamat tinggal musim dingin dan menyambut musim semi. Lokasi festival tahunan itu persis di halaman gedung tersebut. Suasana siang itu sangat ramai. Ribuan orang dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia, tampak bergembira. Mereka asyik menyanyi dan menari bersama diiringi musik tradisional. 

Banyak warga yang datang mengenakan pakaian tradisional Bashkiria, suku mayoritas di Provinsi Bashkortostan. Stan aneka makanan dan minuman tradisional, berlebaran di lokasi festival.

Putin Diproyeksi Menang Mudah

Ada empat calon presiden (Capres) Rusia yang bertarung dalam Pilpres 2024. Poster mereka terpampang di semua TPS. Mereka adalah Capres nomor urut 1, Davankov Vladislav Andreevich dari Partai New People, kelahiran tahun 1984. Andreevich yang baru berusia 40 tahun, merupakan Capres termuda.

Capres nomor urut 2: Vladimir Vladimirovich Putin dari Partai Fair Russia kelahiran tahun 1952. Putin adalah calon incumbent berusia 72 tahun yang menurut hasil sejumlah survey, akan kembali berkuasa dan menang mudah. Rata-rata hasil lembaga survey di Rusia memprediksi Presiden Putin akan menang dengan perolehan suara antara 75-80 persen.

Selanjutnya Capres nomor urut 3, Slutskiy Leonid Aduardovich dari Partai Liberal Democratic, kelahiran tahun 1968. Terakhir, Capres nomor urut 4: Kharitonov Nikolay Mikhailovich dari Partai Communist, kelahiran tahun 1948.

Yang menarik, di kertas suara untuk para pemilih di Republik Bashkortostan, terdapat tiga bahasa. Yaitu bahasa Rusia, Bashkir dan Tatar. Mengapa tiga bahasa? Alasannya simple, agar warga Bashkortostan bisa mencoblos sesuai bahasa etnis asal mereka. Karena selain etnis Rusia, penduduk Bashkortostan juga banyak yang berasal dari etnis Bashkir dan Tatar.

Baca juga : Pelaku Pungli Di Rutan KPK Bisa Dihukum Lebih Berat

Selain berkunjung ke sejumlah TPS, Rakyat Merdeka dan rombongan juga bertemu dengan para pejabat dari Republik Bashkortostan, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Management Crisis Center dan wartawan dari media lokal.

Minggu (17/3/2024) adalah hari terakhir Pilpres. TPS akan ditutup tepat pukul 8 malam waktu Moskow atau pukul 12 dinihari WIB. Sistem quick count tidak lazim digunakan di Rusia. Hanya beberapa TPS saja yg memakai metode quick count, tapi jumlahnya masih sedikit. Sehingga untuk menunggu hasil Pemilu, harus menunggu hasil penghitungan suara yang dilakukan secara manual.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Senin (18/3), dengan judul "Menyaksikan Kemeriahan Pemilu Presiden Di Rusia, Abis Nyoblos, Warga Asyik Berpesta".

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.