Dark/Light Mode

Beras, Telur, Cabe Masih Melambung

Minggu, 17 Maret 2024 08:00 WIB
Calon pembeli melihat beras yang dijual di salah satu toko di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (Foto: Antara Foto/M Risyal Hidayat/nz)
Calon pembeli melihat beras yang dijual di salah satu toko di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (Foto: Antara Foto/M Risyal Hidayat/nz)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Pemerintah menjinakkan harga bahan pokok masih belum berhasil. Sampai hari kelima Puasa, harga beras, telur, sampai cabe masih melambung.

Berdasarkan Panes Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), masih terjadi kenaikan di sejumlah kebutuhan pokok (bapok). Di antaranya beras medium, naik 0,07 persen menjadi Rp 14.300 per kg. Daging sapi naik 1,55 persen menjadi Rp 137.280 per kg, ayam naik 0,91 persen menjadi Rp 38.770 per kg, dan telor naik 1 persen menjadi Rp 32.770 per kg.

Kemudian, bawang merah naik 0,56 persen menjadi Rp 34.410 per kg, bawang putih naik 1,23 persen menjadi Rp 41.210 per kg. Cabe merah keriting juga melesat 3,14 persen menjadi Rp 66.210 per kg, cabe rawit merah juga naik 4,45 persen menjadi Rp 66.210 per kg. Minyak goreng kemasan sederhana naik 0,3 persen menjadi Rp 17.780 per liter, dan minyak goreng curah naik 1,34 persen menjadi Rp 15.930 per liter.

Baca juga : Duh, Kasihan Tenaga Honorer Dan Perangkat Desa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim mengatakan, kenaikan ini sudah sesuai prediksi. Mengingat terjadi kenaikan rata-rata permintaan hingga 27 persen.

“Artinya memang ada potensi demand tinggi yang menyebabkan harga terkerek naik,” ungkapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka.

Selain itu, beberapa komoditas mengalami hambatan produksi akibat cuaca dan pergeseran musim. Seperti cabe dan beras.

Baca juga : DKI Siapin Anggaran KJMU Rp 171 Miliar

Terkait daging ayam, dan telur, sebelumnya peternak berada dalam posisi sulit. Hal ini diakibatkan tingginya harga pakan: jagung, sementara permintaan cenderung belum meningkat. Sehingga menyebabkan sejumlah peternak melakukan afkir dini.

Hanya saja, Isy memprediksi, harga tersebut akan turun seiring produksi yang meningkat. Seperti beras, cabe, dan jagung pada bulan-bulan ini.

Isy menambahkan, sejumlah strategi terus dilakukan untuk menekan harga. Di antaranya dengan upaya efisiensi logistik pangan, tol laut, dan optimalisasi DMO terus Pemerintah lakukan.

Baca juga : Atletico Madrid Vs Barcelona, Misi Kudeta Kursi Girona

Sementara, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo optimisme, keamanan stok pangan selama Ramadan. Terlebih, Pemerintah telah menerapkan lima program kunci untuk stabilisasi pangan. Yakni, penderasan stok beras, Gerakan Pangan Murah, Fasilitasi Distribusi Pangan, percepatan penyaluran jagung, dan bantuan pangan beras gratis kepada jutaan keluarga penerima manfaat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.