Dark/Light Mode

Indonesia Mau Bangun PLTN, Dubes Jose: Saatnya Eratkan Kerja Sama Dengan Rusia

Jumat, 29 Maret 2024 18:23 WIB
Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, Jose Antonio Morato Tavares (tengah) dan Minister Counsellor KBRI Moskow Nanang Syaiful Fadillah (kanan) bersama wartawan Rakyat Merdeka/RM.id Firsty Hestyarini (kedua kanan), Josie Susilo/Kompas (kedua kiri), dan Yashinta Difa Pramudyani (kiri). (Foto: KBRI Moskow)
Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, Jose Antonio Morato Tavares (tengah) dan Minister Counsellor KBRI Moskow Nanang Syaiful Fadillah (kanan) bersama wartawan Rakyat Merdeka/RM.id Firsty Hestyarini (kedua kanan), Josie Susilo/Kompas (kedua kiri), dan Yashinta Difa Pramudyani (kiri). (Foto: KBRI Moskow)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Indonesia untuk Rusia merangkap Belarus Jose Antonio Morato Tavares mengapresiasi rencana pemerintah Indonesia, untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2032. Sebagaimana tercantum dalam revisi Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN).

Dalam revisi aturan tersebut, pemerintah  tak lagi menjadikan PLTN sebagai opsi terakhir. PLTN menjadi salah satu sumber energi, untuk mengejar target netralitas karbon atau net zero emission pada tahun 2060.

Menurut Dubes Jose, inilah saat yang tepat bagi Indonesia, untuk menjalin hubungan kerja sama lebih erat dengan Rusia.

Baca juga : Dubes Jepang Masaki Yasushi Siap Lanjutkan Kerja Sama Dengan Pemerintahan Prabowo

Sebagai negara yang dikenal mumpuni dalam urusan teknologi nuklir, Jose meyakini, Rusia memiliki kapasitas keilmuan dan jam terbang tinggi dalam penggunaan nuklir untuk tujuan damai dan berbagai kendalanya. Termasuk, yang terkait dengan aspek keselamatan.

“Dengan senang hati, Rusia akan membantu Indonesia. Terlebih, saat ini, kita memang harus mengembangkan industri. Kita harus mandiri,” ujar Dubes Jose saat menerima kunjungan tiga wartawan Indonesia, Firsty Hestyarini dari Rakyat Merdeka/RM.id, Yashinta Difa Pramudyani dari ANTARA, dan Josie Susilo dari Kompas di Kantor Kedubes RI di Moskow, Kamis (28/3/2024).

Dubes Jose menambahkan, Indonesia tak perlu terlalu takut dengan aspek keselamatan pembangunan PLTN. Terutama, bila dikaitkan dengan bencana nuklir Chernobyl di tahun 1980-an atau Fukushima, Jepang tahun 2011.

Baca juga : Indonesia Mau Bikin PLTN? Rosatom Siap Bantu

"Tidak perlu dikhawatirkan lagi. Keamanan nuklir Rusia sudah berlapis-lapis. Saya juga pernah membawa pejabat Indonesia ke Badan Tenaga Nuklir Rusia (Rosatom), dan mereka jelaskan hal itu," tutur Dubes Jose.

Saat ini, negara ASEAN seperti Myanmar dan Filipina telah melirik penggunaan nuklir untuk memasok kebutuhan energi mereka. Sementara Turki dan Bangladesh, telah memulai pembangunan PLTN melalui kerja sama dengan Rusia.

Investasi Di IKN

Tak cuma soal PLTN, Dubes Jose juga mengungkap kesediaan Rusia untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), jika ditawarkan. “Tergantung kita, mau menyodorkan apa,” ucap mantan Direktur ASEAN Center itu.

Baca juga : IKPRI Dan INKUD Jalin Kerja Sama Perdagangan

Dubes Jose meyakini, Rusia bisa berperan banyak di Indonesia. Terlebih, negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu lumayan punya banyak landmark Rusia di Indonesia. Sebut saja RS Persahabatan dan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta.

“Di Palangkaraya, waktu Bung Karno mau pindahkan Ibu Kota ke sana, Rusia bikin jalan aspal 50 km. Sampai sekarang, jalannya masih bagus. Stadion Gelora Bung Karno, juga landmark-nya Rusia. Itu masih sangat kokoh. Kembarannya ada di sini, namanya Lushniki,” papar Dubes Jose.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.