Dark/Light Mode

Tertinggi Dalam 30 Tahun Terakhir

Duh, Islamophobia Di AS Makin Mengkhawatirkan

Kamis, 4 April 2024 06:20 WIB
Perwakilan masyarakat keturunan Arab di Minnesota melakukan aksi tolak Presiden Joe Biden, yang masih membantu Israel menyerang Gaza, Minggu (31/3/2024). Foto: MANDI WRIGHT/USA TODAY
Perwakilan masyarakat keturunan Arab di Minnesota melakukan aksi tolak Presiden Joe Biden, yang masih membantu Israel menyerang Gaza, Minggu (31/3/2024). Foto: MANDI WRIGHT/USA TODAY

RM.id  Rakyat Merdeka - Para Muslim di Amerika Serikat (AS) tengah merasakan tindakan diskriminasi dari warga non Muslim. Hal ini terjadi karena sentimen anti-Islam atau Islamofobia, meningkat berkali-kali lipat hanya dalam waktu tiga bulan.

Riset Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) dan Hak Asasi Manusia di Washington menunjukkan angka Islamopho­bia di AS kini berada di posisi tertinggi dalam 30 tahun terakhir belakangan ini.

Baca juga : Kejagung Bakal Gelar Evaluasi

“Angka sentimen negatif kepada Islam dan Muslim di Amerika Serikat berada di posisi tertinggi. Lebih buruk dari pasca serangan ke Twin Tower pada 9/11,” jelas Direktur CAIR Jay­lani Hussein dikutip USA Today, Rabu (3/4/2024).

Diskriminasi terhadap Muslim di AS naik sejak akhir 2023. Hal ini pengaruh konflik Israel dengan Hamas di Gaza, Palestina, sejak Oktober lalu.

Baca juga : Jokowi Dan Prabowo Tak Bisa Diadu Domba

USA Today melaporkan, Rabu (3/4/2024), jumlah pengaduan diskriminasi pada Muslim hingga akhir Maret berjumlah 8.061, meningkat 56 persen dari tahun sebelumnya. Para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) juga melaporkan, terjadi peningkatan Islamofobia, anti-Palestina, dan antisemitisme se­jak pecahnya konflik baru-baru ini di Timur Tengah.

Insiden-insiden berbau Islam­ophobia di AS antara lain, pe­nikaman pada warga Palestina-Amerika berusia enam tahun di Illinois pada akhir Oktober. Ke­mudian, penembakan terhadap tiga siswa keturunan Palestina di Vermont pada November. Selain itu, penikaman pada terhadap seorang pria Palestina-Amerika di Texas pada Februari lalu.

Baca juga : Ditegur Ketua MK, “Tidur Pak..?” Ketua KPU Langsung Tegakkan Kepala

Menurut laporan CAIR, in­siden berbau Islamophobia yang biasanya terjadi di bawah 500 insiden per bulan, kini naik menjadi lebih dari 1.200 insiden per bulan.

“Kekuatan utama di balik gelombang Islamofobia yang meningkat ini adalah mening­katnya kekerasan di Israel dan Palestina pada Oktober 2023,” terang Hussein.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.