Dark/Light Mode

Mengunjungi Tiga Kota di Negeri Tirai Bambu (2)

Kampus `Eropa` Huawei Tenang, Adem dan Ayem

Rabu, 6 November 2019 11:27 WIB
Kampus Huawei nan asri di Guandong. (Foto Neowin)
Kampus Huawei nan asri di Guandong. (Foto Neowin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar China di Indonesia mengundang para pimpinan media dan think- thank mengunjungi tiga kota. Yaitu: Shenzhen, Wuhan dan Beijing di China, 27 Oktober-1 November 2019. Wartawan Rakyat Merdeka Wahyu Suryani berkesempatan mengikuti kegiatan ini. Berikut laporannya

Masih di Provinsi Guangdong, kami berkunjung ke kampus terbaru Huawei, salah satu perusahaan raksasa teknologi asal China yang telah mendunia, di daerah Dongguan. Disebut kampus karena tempat itu tak hanya kantor, tapi sebagai tempat penelitian dan pengembangan.

Diperlukan satu jam perjalanan untuk menuju Kampus Huawei dari Kota Shenzhen. Kampus ini dikelilingi Danau Shongsan. Bangunannya berkonsep Eropa, mewah. Masuk ke wilayah kampus, suasana terasa asri. Nuansanya kebarat- baratan, seperti di film-film. Rumput hijau terhampar dan terlihat segar, pepohonan rindang dengan danau yang tenang. Kita juga bisa lihat angsa hitam berenang di danau serta burung-burung yang berterbangan. Semua itu menambah keindahan mata memandang. Rasanya tenang, adem, ayem. Jauh dari kebisingan kota. 

Di dalam kampus terdapat 12 bangunan yang menjadi area tempat bekerja karyawan. Bangunan itu merupakan replika dari kota-kota di Eropa seperti Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Spanyol dan Belgia. Untuk mencapai ke tiap bangunan, disediakan kereta listrik kecil. Dari 12 bangunan tersebut, salah satunya difungsikan sebagai pusat penelitian dan pengembangan. Untuk urusan ini, memang jadi prioritas Huawei.

Secara global jumlah karyawannya mencapai 188 ribu yang 40 persennya didedikasikan untuk penelitian dan pengembangan. Sementara jumlah pekerja di kampus itu ada 25 ribu orang. Vice President Corporate Com munication Huawei Joe Kelly menyatakan, kebanyakan orang mengenal Huawei dari smartphone, tablet dan komputer. Tetapi sebenarnya Huawei memulai sebagai perusahaan yang menyediakan teknologi. Perusahaan juga bergerak dalam bisnis transisi informasi, penyimpanan, pemrosesan, distribusi presentasi dan penciptaan.

Baca juga : Shenzhen, Surganya Teknologi di China

“Kami memulai perusahaan tahun 1987. Di masa-masa awal Huawei, kami memusatkan perhatian di beberapa bagian China. Kami mulai mengembangkan produk, sumber daya, uang, kemampuan, keterampilan dan data panjang. Kami beroperasi di China dan menjadi kompetitif. Huawei telah menjadi perusahaan global selama 19 tahun. Ekspansi pertama di Moskow tahun 1997. Ekspansi internasional biasanya memakan waktu sekitar tiga tahun. Kami juga memiliki operasi di lebih dari 170 perusahaan yang menjadikan kami organisasi global,” terangnya.

Menurut Kelly, bisnis ini diberikan kepada karyawan. Karena itu, karyawan adalah pemegang saham. Huawei terus tumbuh se- tiap tahun sejak perusahaan dimulai.

“Kami sangat dapat banyak profit," katanya. Dia menambahkan, tujuh tahun yang lalu hampir  100 persen dari pendapatan dari operator. Tapi sekarang, bisnis konsumen adalah bisnis terbesar dengan pendapatan 45 persen dari total pendapatan. Sedangkan operator 40 persen dan perusahaan 10 persen.

"Bisnis konsumen kami menjadi bagian yang lebih besar dari perusahaan kami,” ucapnya. Dia menjelaskan, di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, pendapatan Huawei tumbuh 50 persen. Komitmen perusahaan untuk penelitian dan pengembangan adalah kunci utama. Pihaknya membuat kebijakan pada awalnya untuk menginvestasikan kembali minimal 10 persen dari pendapatan untuk penelitian dan pengembangan.

“Ini menciptakan lingkaran kebaikan. Kita berinvestasi lebih banyak sehingga kita menciptakan lebih banyak produk dan menjual lebih banyak. Kita menjual lebih banyak sehingga kita berinvestasi lebih banyak. Riset dan pengembangan Huawei didorong oleh kesuksesan komersial perusahaan, bukan ekonomi. Kami adalah salah satu investor penelitian dan pengembangan terbesar di dunia dalam industri apa pun,” papar Kelly.

Baca juga : Dubes Malaysia Jenguk Ketum MUI Yunahar Ilyas di Yogyakarta

Tahun ini, Huawei akan menginvestasikan 17 miliar dolar AS dalam penelitian dan pengembangan. Ketika pendapatan tumbuh, investasi pengembangan dan penelitian juga tumbuh.

Saat ini, Huawei adalah satu-satunya vendor yang memiliki kemampuan 5G dari chipset ke smartphone, untuk mengangkut jaringan, ke jaringan metro dan banyak lagi. Huawei tidak menjual chipset ke perusahaan lain. Huawei hanya menggunakan chipset untuk produk sendiri. Namun, jika chipset dijual, Huawei akan menjadi perusahaan chip ke-5 di dunia.

Sebagai info tambahan, kata Kelly, 5G Huawei saat ini bebas dari teknologi Amerika dan bebas dari pembatasan Pemerintah Amerika, karena Huawei mengembangkan sebagian besar produknya sendiri. Dia juga membantah tudingan-tudingan pihak lain terkait keamanan siber pada perangkatnya. Kelly menekankan, jika pihaknya melakukan hal-hal yang dituduhkan, Huawei tidak akan berada di posisi sekarang. Huawei tidak akan menanda- tangani lebih dari 60 kontrak 5G komersial.

“Pelanggan kami telah berbicara dan berada di pihak Huawei meski ada beberapa politisi yang berprasangka buruk terhadap kami,” tegasnya.

Huawei telah memperluas keamanan siber untuk mengembangkan lebih baik perlin dungan privasi seseorang. Pihaknya mem- bantu membangun jaringan yang membuatnya lebih mudah untuk membatasi orang yang memiliki niat buruk seperti hacker. Huawei juga selalu mengadvokasi berdasarkan fakta, bukan politik atau ideologi.

Baca juga : AS Pastikan Siap Kerja Sama dengan Jajaran Kabinet Jokowi

“Faktanya adalah Huawei memiliki rekam jejak yang sangat kuat dan segala tuduhan terhadap Huawei tidak ada buktinya,” ujar Kelly.

Kellly menyatakan, tanggung jawab perusahaan adalah kepada orang-orang yang membeli teknologi kepada perusahaan. Hukum keamanan di China tidak berlaku di luar China. Sebab, ada beberapa pemerintah, seperti Amerika, di mana hukum keamanan mereka berlaku di seluruh dunia. Namun, hukum di China hanya berlaku untuk China. ■ Bersambung

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.