Dark/Light Mode

Presiden Bolivia Mundur di Tengah Protes Sengketa Pemilu

Senin, 11 November 2019 11:51 WIB
Evo Morales
Evo Morales

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Bolivia Evo Morales akhirnya mundur juga setelah 14 tahun berkuasa. Ia menyatakan mundur Minggu (10/11) di tengah aksi protes soal sengketa pemilu.

Morales menyatakan akan mengajukan surat pengunduran diri guna membantu memulihkan stabilitas, meski dirinya menyebut-nyebut “kudeta sipil.”  Sebab militer memintanya menyerahkan jabatan.

Baca juga : KPK Tetapkan Wali Kota Medan Tersangka Penerima Suap

“Saya mundur, dengan mengajukan surat pengunduran diri saya kepada Majelis Legislatif,” kata Morales. Ia menambahkan, merupakan kewajibannya sebagai presiden mengupayakan perdamaian.

Ia kemudian mencuit di Twitter, "Saya ingin rakyat Bolivia tahu bahwa saya tidak memilik alasan melarikan diri, mereka harus membuktikan bahwa saya mencuri sesuatu.”

Baca juga : Presiden China Xi Jinping Tugaskan Wapres Wang Qishan Hadiri Pelantikan Jokowi-Ma`ruf

Wakil Presiden lvaro Garcia Linera juga mundur. Kepergian Morales, ikon sayap kiri sekaligus penyintas terakhir dari “pink tide” Amerika Latin dua dekade lalu, mengirimkan gelombang kejut di seluruh kawasan pada saat para pemimpin berhaluan kiri kembali berkuasa di Meksiko dan Argentina.

Sejumlah sekutu berhaluan kiri Morales di Amerika Latin mengecam peristiwa itu sebagai kudeta, termasuk Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Presiden Argentina Alberto Fernandez.

Baca juga : Presiden Angkat Didik Madiyono jadi Dewan Komisioner LPS

Bolivia di tangan Morales mengalami salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan tersebut dan tingkat kemiskinan pun menurun. Meski demikian, niatnya untuk berkuasa untuk periode keempat membuat sekutunya menjauh. Tekanan menghimpit Morales sejak dinyatakan menang dalam pemilu 20 Oktober.

Jenderal Williams Kaliman, Kepala Angkatan Bersenjata Bolivia, pada Minggu pagi mengungkapkan militer meminta Morales mundur guna membantu memulihkan perdamaian dan stabilitas seusai aksi protes sengketa pemilu selama beberapa pekan. Kaliman menambahkan bahwa militer menyeru rakyat Bolivia agar tidak terpancing terhadap aksi kekerasan dan kerusuhan. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.