Dark/Light Mode

Panggung Kampanye Pemilu Meksiko Roboh, 9 Tewas, 50 Terluka

Kamis, 23 Mei 2024 13:55 WIB
Presiden Meksiko Jorge Alvarez Maynez di lokasi kampanye di San Pedro, Rabu (22/5/2024). (Foto: X)
Presiden Meksiko Jorge Alvarez Maynez di lokasi kampanye di San Pedro, Rabu (22/5/2024). (Foto: X)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sedikitnya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak-anak, dan 50 lainnya terluka dalam insiden robohnya panggung kampanye pemilu di negara bagian Nuevo León, Meksiko utara, Rabu (22/5/2024) malam.

Insiden itu terjadi ketika calon presiden berhaluan kiri-tengah Jorge Alvarez Maynez sedang menyampaikan pidato di Kota San Pedro Garza Garcia, dekat Monterrey.

Dalam kejadian tersebut, Maynez tidak mengalami luka-luka. Dia terlihat berbicara dengan para pendukungnya setelah kejadian tersebut. Beberapa anggota timnya dilaporkan terluka.

Baca juga : Akan Kampanye Perubahan Lagi Di Aceh, Anies Berusaha On

"Setelah musibah robohnya panggung akibat hembusan angin di San Pedro Garza, saya langsung ke RS San José. Saya baik-baik saja, dan sedang dalam komunikasi dengan otoritas negara untuk menindaklanjuti apa yang terjadi. Satu-satunya hal terpenting saat ini adalah merawat para korban kecelakaan," kata Maynez via X. 

Maynez menambahkan, semua anggota tim yang terluka sudah dirawat di rumah sakit. Dia pun memutuskan kembali ke tempat kejadian, untuk menemani para korban. Hingga korban luka terakhir dibawa ke rumah sakit.

Rekaman video yang beredar menunjukkan detik-detik robohnya struktur pencahayaan, saat sejumlah orang tengah berada di atas panggung.

Baca juga : Anggaran Pemilu Sisa 12 T

Saat itu, Maynez terlihat melambaikan tangan kepada para pendukungnya, lalu berlari menyelamatkan diri, begitu bagian struktur tersebut roboh.

Menanggapi kejadian ini, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menyampaikan duka cita kepada seluruh keluarga dan kerabat korban, juga para pendukung politik.

Maynez yang merupakan kandidat dari Partai Citizens’ Movement kini berada di peringkat tiga jajak pendapat nasional.

Baca juga : Pulang Kampung dengan Nyaman: Tips Memilih Mobil Rental yang Tepat

BBC menyebut Pemilu Meksiko yang dijadwalkan berlangsung pada 2 Juni, sebagai salah satu pemilu paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.

Survei teranyar yang dipublikasikan konsultan politik Meksiko, Integralia mengatakan, sekitar 200 pegawai negeri, politisi dan kandidat telah dibunuh atau diancam menjelang pemilu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.