Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RI Dan Kuwait Siap Evakuasi Warganya Dari Lebanon
Israel Diramal Kedodoran Perang Lawan Hizbullah
Selasa, 25 Juni 2024 06:20 WIB
![Seorang tentara Israel berjalan di samping api setelah serangan dari Lebanon, dekat Kiryat Shmona, Israel utara, 14 Juni 2024. Foto: REUTERS/Ammar Awad Seorang tentara Israel berjalan di samping api setelah serangan dari Lebanon, dekat Kiryat Shmona, Israel utara, 14 Juni 2024. Foto: REUTERS/Ammar Awad](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Jika Israel menjalankan rencananya menyerang Hizbullah, bakal membuat konflik di Timur Tengah (Timteng) meluas. Sebab, Iran dan militan sekutunya diperkirakan akan memberikan dukungan lebih besar dibandingkan saat mendukung Hamas.
Hal itu diungkapkan Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) C.Q. Brown tanpa mengungkapkan langkah Israel selanjutnya. Namun, menurutnya, merupakan hak Israel untuk mempertahankan diri.
“Hizbullah lebih mampu dibandingkan Hamas dalam hal kemampuan keseluruhan, jumlah roket dan sejenisnya. Dan saya hanya akan mengatakan bahwa saya akan melihat Iran lebih cenderung memberikan dukungan yang lebih besar kepada Hizbullah,” kata Brown kepada wartawan sebelum singgah di Tanjung Verde dalam perjalanannya ke Botswana untuk membahas pertahanan regional.
Baca juga : Tepis Selingkuh Dengan Anji
“Sekali lagi, semua ini dapat memperluas konflik di wilayah ini dan benar-benar membuat Israel tidak hanya khawatir tentang apa yang terjadi di bagian selatan negara mereka, tetapi juga apa yang terjadi di utara,” imbuhnya.
Brown berkomentar setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa berakhirnya fase pertempuran yang intens di Gaza akan memungkinkan Israel untuk mengerahkan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon.
Sejumlah negara pun mulai mengevakuasi warga negara mereka dari Lebanon. Mereka khawatir pertikaian Israel-Hizbullah akan melebar seperti pertikaian Israel-Hamas di Palestina.
Baca juga : Prabowo Seperti Soekarno
Maskapai penerbangan Kuwait sudah melakukan penerbangan khusus ke Lebanon untuk mengevakuasi warga negara Kuwait, Sabtu (22/6/2024). Kuwait juga meminta warga negaranya untuk menghindari kawasan yang kemungkinan terdampak serangan Israel-Hizbullah.
Kanada juga bersiap mengevakuasi sekitar 45 ribu warganya dari Lebanon jika terjadi perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah. Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly dikabarkan sudah memberitahu Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.
“Jika ketegangan antara Israel dengan Hizbullah terus meningkat, Kanada meminta seluruh warganya untuk keluar dari Lebanon. Kami mendesak pasukan Israel untuk tidak membahayakan nyawa warga Kanada,” ujar Menlu Joly dalam keterangan resminya dikutip CBS, Senin (24/6/2024).
Baca juga : PKS Dan Anies Terancam Pisah Jalan
Senada, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia juga berencana mengevakuasi warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya