Dark/Light Mode

Pilpres AS

Pentolan Demokrat Makin Gemes, Biden Diminta Tahu Diri Untuk Mundur

Rabu, 3 Juli 2024 07:35 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Petahana Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diminta tahu diri, setelah tampil buruk dalam acara Debat Capres di Atlanta, 28 Juni 2024. Banyak petinggi Demokrat menginginkan dia minggir, demi kebaikan partai dan negara.

Yang pertama menyuarakan hal itu adalah Lloyd Doggett, wakil Demokrat dari Texas.

“Saya merepresentasikan jantung distrik kongres yang pernah diwakili oleh Lyndon Johnson. Dalam keadaan yang sangat berbeda, dia membuat keputusan yang menyakitkan untuk mundur. Saya kira, Presiden Biden harus melakukan hal yang sama," kata Doggett dalam pernyataannya, seperti dikutip CNN International, Selasa (2/7/2024).

"Jumlah kelompok Demokrat DPR yang mengkhawatirkan pencalonan presiden, kini semakin besar. Mewakili sebagian besar kaukus," kata anggota parlemen DPR Demokrat, yang tak ingin disebutkan namanya.

“Kami sangat prihatin dengan performa Biden saat ini, dan kemampuannya untuk menang. Kami ingin memberinya ruang untuk membuat keputusan mundur. Jika dia tidak melakukannya, kami akan semakin vokal,” imbuh anggota parlemen tersebut.

Sumber lainnya mengungkap, Gedung Putih tengah mengincar pertemuan dengan gubernur Demokrat pada Rabu (3/7/2024), setelah beberapa di antaranya menyatakan keprihatinan tentang kinerja Biden.

Para gubernur Demokrat disebut ketar-ketir memaparkan kekhawatiran mereka, terhadap buruknya performa Biden.

Baca juga : Presiden Minta Harga Obat Jadi Lebih Murah

CNN International mengaku telah berbicara dengan lebih dari dua lusin pejabat Demokrat, baik yang masih aktif atau sudah berstatus mantan, serta donatur dan sekutu lama Biden. Semuanya disebut berbicara dengan syarat anonim, karena tak ingin membuat Biden merasa terasing.

Banyak yang memutuskan, Biden harus keluar dari lintasan kampanye. Menurut mereka, keputusan tersebut perlu diumumkan Biden pada pekan ini.

Mereka tak menyampaikannya ke Biden secara langsung, karena berharap Presiden berusia 81 tahun itu bisa membuat keputusan sendiri.

Namun, hingga saat ini, Biden tak memperlihatkan tanda-tanda mundur. Menurut info para ajudan, Biden justru akan mengunjungi sejumlah swing states atau negara bagian yang hasil pemilunya sulit ditebak, pada akhir pekan ini.

Hal itu mengindikasikan, Biden tidak memiliki rencana untuk mundur dari panggung Pilpres.

Selasa (2/7/2024), ABC News mengumumkan, Biden akan duduk bersama George Stephanopoulos untuk wawancara TV pertama sejak debat. Hasilnya, akan  ditayangkan pada Jumat (6/7/2024).

Awalnya, ada harapan, keluarga presiden dapat meyakinkan Biden untuk mundur. Namun, dalam retret di Camp David pada Minggu (30/6/2024), keluarga presiden menegaskan dukungan untuk melanjutkan kampanye. Mereka bahkan menyalahkan para staf atas kesalahan langkah Biden.

Baca juga : Hore, Ada Penambahan Produksi Gas Dari EMP Bentu Dari Proyek BCP Seng

"Satu kata tentang Biden: keras kepala," cetus seorang pejabat senior Demokrat, yang secara terbuka mendukung Biden di masa lalu, tapi kini menginginkannya mundur.

"Sebagian politisi Demokrat mencoba memberi Biden ruang untuk menyadari bahayanya situasi ini, jika dia tetap maju Pilpres,” sambungnya.

Biden bersikeras, debat itu hanyalah malam yang buruk. Namun, Demokrat mengatakan, itu bukan insiden satu kali yang dapat diperbaiki.

"Ini tidak seperti Obama yang berkarat untuk debat," kata seorang pejabat senior Demokrat, mengacu pada mantan Presiden Barack Obama, yang tak optimal dalam debat pertama melawan wakil Republik Mitt Romney pada tahun 2012.

Seorang pejabat senior Demokrat Capitol Hill menuturkan, Biden mungkin bisa bertahan, jika ini adalah satu-satunya kejadian. Namun, itu bukan satu-satunya insiden.

“Kita harus jujur pada diri kita sendiri, itu bukan hanya malam yang mengerikan," kata Perwakilan Illinois Mike Quigley kepada Kasie Hunt, dalam acara CNN This Morning, Selasa (2/7/2024).

"Dia jelas harus mengerti, keputusannya tidak hanya berdampak pada siapa yang akan melayani di Gedung Putih empat tahun ke depan, tetapi siapa yang akan melayani di Senat, siapa yang akan melayani di DPR. Itu akan memiliki implikasi dalam beberapa dekade mendatang," paparnya.

Baca juga : Kurang Kinclong Di Debat Pertama Capres AS, Bisakah Joe Biden Ditarik Mundur?

Dalam wawancara di MSNBC pada hari Selasa, mantan Ketua DPR Nancy Pelosi meminta Biden berpartisipasi dalam beberapa wawancara dengan jurnalis setelah penampilan debat.

"Saya pikir ini adalah pertanyaan yang sah untuk dikatakan, apakah ini episode atau kondisi?” ucap Pelosi, mengacu pada kinerja debat Biden.

Dengan cepat Pelosi menambahkan, ini adalah pertanyaan yang sah juga bagi mantan Presiden Donald Trump, mengutip kebohongan berulang kali dalam acara debat.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.