Dark/Light Mode

Harga BBM Naik, Rakyat Iran Ngamuk

Senin, 18 November 2019 07:11 WIB
Warga Iran protes dengan adanya kenaikan harga BBM sebesar 50 persen. (Foto: Line Today)
Warga Iran protes dengan adanya kenaikan harga BBM sebesar 50 persen. (Foto: Line Today)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurangan subsidi energi yang dilakukan Pemerintah Iran membuat harga BBM naik hingga 50 persen. Kebijakan ini bikin rakyat negeri Para Mullah itu ngamuk. Aksi demonstrasi meletus di berbagai daerah. Sampai menelan korban jiwa.

Pemerintahan Presiden Iran Hassan Rouhani mengumumkan kenaikan BBM ini per Jumat lalu. Harga satu liter BBM naik dari 10.000 rial (Rp 3.300) per liter menjadi 15.000 rial (Rp 5.000). Selain itu, juga ditetapkan pembatasan. Setiap satu mobil pribadi hanya mendapat jatah 60 liter BMM per bulan. Jika membeli lebih dari yang ditentukan, dikenakan biaya tambahan 30.000 rial (Rp10.000) per liternya.

Kebijakan ini dianggap memberatkan masyarakat. Aksi unjuk rasa pun berlangsung sejak kebijakan itu diterapkan. Aksi terjadi di Teheran, Kermanshah, Isfahan, Tabriz, Karadj, Shiraz, Yazd, Boushehr, dan Sari. Selain turun ke jalan, massa merusak banyak fasilitas umum.

Baca juga : BBN Naik 2,5 Persen, Toyota: Waktunya Kurang Tepat

Di beberapa kota, puluhan pengendara yang marah memblokir jalan dengan mematikan mesin mobil. Mereka kemudian meninggalkan kendaraan dalam kemacetan.

Dalam video yang diposting secara daring menunjukkan para pengendara mobil di Teheran menghentikan lalu lintas di Jalan Raya Imam Ali. Dalam aksi itu, mereka meneriakkan agar polisi mendukung mereka.

Untuk mengamankan kota, petugas keamanan diturunkan. Namun, para pengunjuk rasa tidak mau dipukul mundur. Akhirnya, bentrok pun terjadi. Hingga Sabtu kemarin, dilaporkan sudah enam orang tewas.

Baca juga : Barca Keok, Duo Madrid Imbang

Jaksa Agung Iran, Mohammad Jafar Montazeri, mengatakan, aksi protes ini terjadi karena dihasut pihak asing. Dia menuding pihak yang protes itu punya jaringan di luar negeri. Menteri Dalam Negeri Iran, Abdolreza Rahmani-Fazli, juga memperingatkan para pengunjuk rasa. Dia bilang, para penegak hukum dan pejabat keamanan tidak punya pilihan selain mengintervensi dan memulihkan ketegangan jika tindakan ilegal berlanjut.

Untuk meredakan aksi, internet di Iran mulai dimatikan. NetBlocks, organisasi non-pemerintah pemantau keamanan siber, menyebutkan, sejak Sabtu malam, warga Iran sudah tak bisa mengakses internet. Otoritas Iran membatasi akses internet di negara tersebut setelah dua hari terjadi gelombang protes besar akibat kenaikan harga BBM.

"Iran sekarang berada di tengah-tengah penutupan total internet secara nasional; data jaringan real time menunjukkan konektivitas di 7 persen dari level biasanya setelah dua belas jam pemutusan jaringan setelah protes publik berlanjut," tulis NetBlocks, di Twitter, kemarin.

Baca juga : Rakyat Jepang Syukuran di Jalan

Kantor berita ISNA melaporkan, pejabat keamanan juga memperingatkan pengguna media sosial yang berbagi rekaman online. Sebuah pernyataan, yang diakreditasi Pusat Darurat Keamanan (SEC) Kementerian Dalam Negeri Iran, menuding beberapa pengguna menyebarkan hoaks terkait tindakan pemerintah dalam mengatasi protes tersebut. Rekaman video yang disebarkan secara daring itu disebut sebagai video daur ulang dari insiden pada tahun-tahun sebelumnya untuk merusak kepercayaan publik dan mengganggu keamanan nasional. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.