Dark/Light Mode

Dua Heli Tabrakan di Udara, 13 Tentara Prancis Tewas di Mali

Selasa, 26 November 2019 16:53 WIB
Tentara Prancis bertugas di Mali. (Foto dok Reuters/Benoit Tessier)
Tentara Prancis bertugas di Mali. (Foto dok Reuters/Benoit Tessier)

RM.id  Rakyat Merdeka - Helikopter militer yang mengangkut pasukan antiteror Burkhane, Prancis, bertabrakan saat menjalani operasi di Mali, Senin malam (25/11). Akibat kecelakaan tersebut, 13 tentara tewas, termasuk pilot dari kedua heli.

Menurut Istana Kepresidenan Elysee, dilansir AFP,  Selasa (26/11), kecelakaan helikopter terjadi di utara Mali. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan duka cita mendalam. Para korban adalah enam perwira, enam perwira menengah, dan seorang kopral.

Baca juga : Jerman Vs Irlandia Utara, Tes Taktik Anyar

Saat itu, tentara menjalani operasi pemberantasan kelompok teror yang dituduh sering melakukan serangan mematikan dalam beberapa pekan terakhir di utara. Prancis mengerahkan ribuan pasukan ke Mali pada 2013 setelah gerilyawan Islam menguasai sebagian besar wilayah utara. Tentara Mali  merebut kembali wilayah itu tetapi rasa tidak aman di sana terus berlanjut. Kekerasan telah menyebar ke negara-negara lain di wilayah itu.

Sekitar 4.500 tentara Prancis dikerahkan untuk mendukung pasukan Mali, Mauritania, Niger, Burkina Faso dan Chad melawan gerilyawan Islam.

Baca juga : Tak Sopan Pada Petugas Bandara Changi, Turis Prancis Dibui

"Ke-13 pahlawan ini hanya memiliki satu tujuan: untuk melindungi kita," tulis Presiden Macron dalam tweet. [MEL]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.