Dark/Light Mode

Tak Satu Pun Yang Dicopot Lewat Jalan Ini

Ini Daftar Presiden AS Yang Pernah Dimakzulkan

Kamis, 19 Desember 2019 11:04 WIB
Andrew Johnson, Presiden ke-17 AS. (Foto: Istimewa)
Andrew Johnson, Presiden ke-17 AS. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Donald Trump bukan satu-satunya Presiden Amerika Serikat (AS) yang menghadapi proses pemakzulan. Sebelumnya, ada tiga presiden yang mengalami nasib serupa dengan Trump. Namun, tak satu pun yang dicopot dari posisi mereka lewat jalan pemakzulan.

Yang pertama adalah Andrew Johnson. Dia menjabat sebagai Presiden ke-17 AS, menggantikan Abraham Lincoln yang tewas terbunuh pada 1864. Perjalanan Johnson sebagai presiden tidak mulus. Dia sering berselisih dengan kubu Republik, yang notabene adalah kubunya sendiri.

Pada 1867, Kongres mengajukan pemakzulan dengan tuduhan Johnson telah melanggar undang-undang Tenure of Office Act.

Baca juga : Bacalon Bupati Lampung Selatan Ini Prioritaskan Anggaran Pertanian

UU ini melarang Presiden mengganti anggota kabinet  tanpa persetujuan Senat.

Seperti Trump, Johnson terkena pemakzulan di DPR dengan voting 126 suara melawan 47 suara. Namun  dia lolos dengan unggul satu suara saat pembahasan pemakzulan memasuki Senat.

 

Richard Nixon, Presiden ke-37 AS (Foto: Getty Images)

Baca juga : Jokowi Ingin Proyek Blok Masela Segera Dikebut

Presiden ke-37 AS Richard Nixon juga pernah kena jegal pemakzulan oleh DPR terkait skandal Watergate, yang dinilai sebagai salah satu skandal politik terbesar AS.

Skandal ini terkait upaya pencurian dokumen dan penyadapan terhadap kantor Komite Nasional Demokratik, untuk kepentingan terpilihnya kembali Nixon sebagai Presiden AS. Namun, sebelum resmi dimakzulkan, Nixon memilih mundur dari posisinya pada 9 Agustus 1974. Saat itu, Komite Yudisial DPR AS baru saja menyetujui draf awal untuk menyusun tuduhan resmi atas keterlibatan Nixon, dalam tindakan curang pilpres itu.

Terakhir adalah Bill Clinton. Sejak menjabat sebagai Presiden ke-42 AS, Bill Clinton menjadi subyek investigasi Departemen Kehakiman pada 1993 terkait kontroversi Whitewater, yang merupakan kesepakatan bisnis pada saat mereka di Arkansas.

Bill Clinton, Presiden ke-42 AS (Foto: Net)

Baca juga : Basuki Beberkan Visi dan Misi Presiden Di Bidang Infrastruktur

Menurut Insider, Clinton juga terkena pengaduan pelecehan seksual oleh Paula Jones pada 1994. Tidak lama, hubungan Clinton dan seorang peserta magang bernama Monica Lewinsky menjadi sorotan. Keduanya mengaku tidak memiliki hubungan saat diminta bersumpah. Saat itu, Clinton membantahnya lewat siaran televisi.

Namun, investigasi oleh Independent Counsel Kenneth Starr, yang ditunjuk oleh Departemen Kehakiman, menunjukkan Clinton telah berbohong kepada Kongres soal hubungannya dengan Lewinsky.

Dalam sidang di Senat selama lima pekan pada 1998, Clinton dinyatakan bebas dari tuduhan melanggar hukum. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.