Dark/Light Mode

Situasi Iran-AS Memanas, KBRI Di Tehran Imbau WNI Waspada

Sabtu, 4 Januari 2020 21:31 WIB
Demonstrasi Di Iran usai terbunuhnya Qassem Soleimani/Aljazeera
Demonstrasi Di Iran usai terbunuhnya Qassem Soleimani/Aljazeera

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran mengeluarkan imbauan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) terkait situasi antara Iran dengan Amerika Serikat setelah serangan yang membunuh Qassem Soleimani, seorang Jenderal militer Iran, Jumat lalu.

Menurut keterangan KBRI Tehran yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/1/2020), WNI dan diaspora Indonesia di Iran diimbau menghindari tempat-tempat kerumunan massa atau daerah rawan yang berpotensi timbul konflik.

Mereka juga diperingatkan tidak mengunjungi tempat yang diduga dapat menjadi target atau sasaran.

Baca juga : Bicara Jiwasraya, Dahlan Sempat Waswas

KBRI mengimbau WNI di Iran tetap menjaga kewaspadaan dan komunikasi dengan sesama masyarakat dan diaspora Indonesia di negara tersebut.

Selain itu, WNI dan diaspora juga dapat menghubungi hotline yang aktif selama 24 jam di nomor 09129632269093781325310912054216709120368594, atau Kantor KBRI Tehran di nomor 021-88715558dan Wisma Indonesia 021-22937305.

KBRI Tehran juga mengeluarkan beberapa imbauan untuk keadaan darurat, termasuk membawa barang-barang kebutuhan seperlunya dan mengutamakan keselamatan diri sendiri serta keluarga, sekiranya dilakukan evakuasi.

Baca juga : Situasi Natal Aman dan Kondusif, TNI dan Polri Tak Turunkan Kewaspadaan

“Ikuti saran/petunjuk yang diberikan terutama terkait tempat penampungan sementara (shelter) serta jalur evakuasi yang harus ditempuh yang telah ditetapkan KBRI Tehran dalam Buku Contingency Plan," demikian KBRI Tehran.

Seperti diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat membunuh komandan militer kenamaan Iran, Qassem Soleimani dalam serangan semalam di Irak yang direstui Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan Soleimani telah merencanakan serangan segera terhadap personel AS di Timur Tengah.

Baca juga : Situasi Darurat, DPR Siap Tambah Anggaran ‎Kementan untuk Cegah Virus ASF

Soleimani, Jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Penjaga Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.