Dark/Light Mode

Gelar Sidang Bamus Tahunan

PPI Prancis Dukung Program Pemerintah Penguatan SDM

Minggu, 12 Januari 2020 22:37 WIB
Suasana sidang PPi Prancis. (KBRI Paris)
Suasana sidang PPi Prancis. (KBRI Paris)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama dua hari ini, pada 11 - 12 Januari 2020 pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis mengadakan kegiatan rutin tahunan yaitu sidang Badan Musyawarah. Diikuti 57 pelajar Kegiatan dari tiga wilayah. Dilaksanakan di Balai Budaya KBRI Paris.

Ketua Bamus, Imania, mahasiswa master di Universitas Paris Nanterre dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini bertujuan menerima laporan pengurus lama dan memilih pengurus baru.

Wakil Dubes RI untuk Prancis merangkap Andorra, Monaco dan UNESCO Fernando Alwi ketika membuka acara menyampaikan, PPI Prancis memiliki sejarah panjang dan aset penting bangsa Indonesia.

Baca juga : Serahkan Bantuan Alat Pembersih, Pengusaha Ikut Bantu Korban Banjir

"Oleh karena itu harus menyusun program-program yg mendukung program pemerintah khususnya penguatan SDM. Karakter dan identitas cinta bangga tanah air harus selalu ada dlm diri anggota PPI Prancis,” keterangannya.

Hal ini sangat penting dlm menyiapkan bonus demografi di 2035 - 2040 mendatang.

Sidang menetapkan Wisnu Uriawan, mahasiswa doktor dalam bidang informatika di INSA Lyon sebagai Ketua PPI Prancis 2020. Wisnu Uriawan yang juga dosen di UIN Bandung ini menyampaikan program kerjanya antara lain adalah pertemuan ilmiah PPI Prancis, juga tentunya kegiatan kebudayaan.

Baca juga : Kecelakaan Bus Sriwijaya, YLKI Desak Pemerintah Perbaiki Uji KIR

Selain itu, lanjutnya, kegiatan-kegiatan disusun dalam rangka komitmen mendukung program pemerintah, khususnya penguatan kualitas SDM.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Prof Warsito sebagai penasehat PPI Prancis menyampaikan materi kepemimpinan untuk memotivasi para peserta.  Lebih lanjut Warsito menyampaikan, program penting yang juga bisa dilakukan PPI Prancis adalah mempelajari dan mencatat best practice bidang pendidikan di Prancis.

Best practice ini nantinya bisa menjadi bagian dari rekomendasi ke pemerintah Indonesia, agar diadaptasi dan analisis untuk diterapkan. Di akhir materinya, Warsito menyampaikan bahwa era sekarang ini, semua lulusan harus memiliki kompetensi plus.

Baca juga : BP Jamsostek Dorong Peningkatan SDM

Semua kompetensi yang bersertifikat itu dapat dicari Lembaga diklatnya. Namun, kompetensi dalam menjalankan organisasi tidak ada lembaga diklat nya, maka PPI Prancis inilah sebagai wadah para pelajar untuk mengasah kemampuan berorganisasi.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.