Dark/Light Mode

Kelompok Kerja Sosial Jambi Rancang Program Pemberdayaan Suku Anak Dalam

Senin, 9 Desember 2019 06:30 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok Kerja Sosial Regional (KKSR) Jambi menggandeng pemangku adat di Provinsi Jambi merancang program pemberdayaan bagi Suku Anak Dalam (SAD).

Program pemberdayaan ini ditujukan bagi Suku Anak Dalam dari empat komunitas yang mendiami areal konsensi PT Wira Karya Sakti (WKS) di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, yaitu komunitas Tupang, Bujang Itam, Apung dan Lidah Pembangun.

Baca juga : 26 Kelompok Pelajar DKI Masuk Final Jakbee Bussines Proposal

"Masukan dari para pihak sangat dibutuhkan, agar program pemberdayaan yang dibuat tepat sasaran, guna dan budaya," kata Ketua KKRS Jambi, Mursi Nauli SH, dalam keterangan resmi KKSR di Jakarta, kemarin.

Mursi menjelaskan, kegiatan itu digelar karena akhir-akhir ini terjadi persinggungam antara PT WKS dengan kelompok SAD. SAD merupakan salah satu komunitas penduduk asli di provinsi Jambi, yang hidup dalam kawasan hutan dan menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam setempat.

Baca juga : Gelar Rapimnas, Kadin Fokus Kemajuan Ekonomi yang Berdaya Saing dan Berkeadilan

Dilanjutkannya, KKSR telah melakukan asesmen pada Maret-Mei 2019. Asesmen terhadap ketiga kelompok tersebut untuk mendapatkan informasi lapangan yang lengkap terhadap persoalan sesunguhnya yang dihadapi oleh kelompok SAD.

"Informasi yang nantinya diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai alat analisis dalam merumuskan dan menentukan kebijakan PT WKS dalam menyelesaikan permasalahan dengan ketiga kelompok SAD ini," ujar Mursi.

Baca juga : Ke Australia, Deputi Kemenpora Supervisi Program Pertukaran Pemuda

Dari hasil asesmen, lanjut Mursi, KKSR menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pra Workshop pada 24 Agustus 2019 lalu. Pertemuan itu bertujuan untuk konfirmasi beberapa informasi dan sekaligus mendapat gambaran dari model kegiatan ekonomi kelompok SAD saat ini.

"Hasil dari rangkaian pertemuan dan FGD lanjutan, KKSR menilai perlu sebuah program pemberdayaan yang melibatkan semua pihak kunci, seperti lembaga adat di Kabupaten Tebo, Marga Petajin Ilir dan Desa Muara Kilis," pungkasnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.