Dark/Light Mode

Cegah Virus Corona Makin Membludak, Saudi Kunci Provinsi Mayoritas Syiah

Senin, 9 Maret 2020 08:19 WIB
Ilustrasi pasien virus Corona (Foto: SCMP)
Ilustrasi pasien virus Corona (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk mengunci Provinsi Qatif, yang dikenal sebagai wilayah penghasil minyak di timur Saudi, menyusul kian maraknya wabah virus Corona atau Covid-19 di wilayah tersebut, Minggu (8/3).

Asal tahu saja, 11 orang yang dinyatakan positif virus Covid-19 di Saudi berasal dari Provinsi Qatif.

Selain mengunci Qatif yang memiliki populasi muslim Syiah terbesar di negara penghasil minyak itu, pemerintah Saudi juga menutup semua sekolah dan universitas, agar virus tersebut tak semakin menyebar luas.

Hal ini diumumkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Saudi, setelah empat kasus infeksi virus Corona baru terdeteksi.

Keputusan ini dikhawatirkan menimbulkan gejolak di Qatif, yang selama ini menjadi flashpoint antara pemerintah Saudi yang didominasi kaum Sunni, dan minoritas Syiah yang selama ini merasa didiskriminasi dan dimarjinalkan.

Baca juga : Virus Corona Kini Menghampiri Bangladesh

Sebelumnya, pemerintah Saudi mengatakan, mereka yang terinfeksi virus Corona memiliki riwayat perjalanan ke Iran, Irak, atau pernah melakukan kontak dengan orang-orang yang bepergian ke negara-negara yang didominasi kaum Syiah.

Penguncian Qatif juga dapat menaikkan tensi hubungan antara Arab Saudi dan Iran, yang selama ini berebut pengaruh di kawasan Timur Tengah.

Kamis (4/3), Riyadh menyalahkan Teheran karena telah membolehkan warga Saudi memasuki wilayah Iran, di tengah wabah virus Corona seperti sekarang ini.

Pemerintah Saudi kini melarang warganya pergi ke Iran, setelah negara tersebut melaporkan 194 kematian akibat virus Corona.

"Aktivitas kerja di seluruh lembaga publik dan swasta dihentikan sebagai tindakan mencegah penyebaran penyakit. Kecuali, fasilitas vital yang menyediakan layanan keamanan dan hal-hal tertentu yang diperlukan," demikian pernyataan Kemendagri Saudi.

Baca juga : Pakar WHO: Tak Ada Bukti Virus Corona Bakal Lenyap di Musim Panas

Selain meliburkan kegiatan perkantoran, Saudi juga menyetop semua kegiatan pendidikan dan pengajian di seluruh masjid.

Hal yang sama juga diberlakukan terhadap seluruh sekolah dan universitas. Libur sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Stasiun TV Al Arabiya juga melaporkan, event olahraga terbesar Saudi Games yang sedianya dijadwalkan pada 23 Maret mendatang, ditunda hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Minggu (8/3) kemarin, Saudi juga telah menutup akses penyeberangan darat dengan Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, dan Bahrain untuk truk-truk komersial. Kedatangan penumpang juga akan dibatasi di tiga bandara Saudi.

Pada hari yang sama, Kuwait melaporkan dua kasus baru infeksi virus Corona, yang menjadikan total kasus terjangkit di negara tersebut berjumlah 64.

Baca juga : Cegah Penyakit Pasca Banjir dan Corona, Mahasiswa ITB Gelar Sosialisasi Sanitasi

Untuk mengatasi wabah ini, Bank Sentral Kuwait telah menggelontorkan dana 32,79 juta dolar AS.

Qatar yang kini mencatat 15 kasus infeksi Covid-19, telah membatasi pelancong dari 14 negara mulai hari ini, Senin (9/3).

Sedangkan Bahrain yang telah mengkonfirmasi 85 kasus infeksi baru, memastikan event Formula One Grand Prix yang berlangsung pada bulan ini, tidak akan dihadiri penonton. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.