Dark/Light Mode

Singapura Bantah Tes Saliva Pelancong di Bandara Changi

Kamis, 12 Maret 2020 14:53 WIB
Staf kesehatan mengecek suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Changi, Singapura. (Foto Strait Times/Changi Airport)
Staf kesehatan mengecek suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Changi, Singapura. (Foto Strait Times/Changi Airport)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan Singapura membantah informasi yang viral di masyarakat Indonesia. Yakni mengenai setiap penumpang dari Indonesia yang mendarat di Bandara Changi harus menjalani tes saliva (ludah).

“Ini sama sekali tidak benar,” keterangan tertulis Kemenkes Singapura di akun Facebook Kedutaan Singapura Jakarta, Singapore Embassy in Jakarta, Kamis (12/3).

Kemenkes Singapura menjelaskan, pemeriksaan kesehatan terkait pencegahan Covid-19 yang menyebabkan virus corona memang dilakukan di Bandara Changi. Khusus bagi yang sedang demam atau mengalami gejala penyakit pernafasan lainnya, maka diminta untuk menjalani tes swab Covid-19.

Baca juga : AP I dan Gudang Garam Teken MOU Pengelolaan Bandara Kediri

“Pelancong yang memasuki Singapura, yang menunjukkan demam dan atau gejala penyakit pernapasan lainnya tetapi yang tidak memenuhi definisi kasus klinis yang dicurigai, dapat diminta menjalani tes swab Covid-19 di Singapura,” jelasnya.

Dijelaskan Kembali, jika sudah selesai tes, pelancong tersebut dibolehkan untuk melanjutkan perjalanan. Dengan catatan, mereka disarankan untuk meminimalkan kontak dengan orang lain sebagai bentuk pencegahan.

“Mereka dapat melanjutkan perjalanan mereka segera setelah menjalani tes. Menunggu hasil, yang mungkin memakan waktu antara tiga hingga enam jam, para pelancong disarankan untuk meminimalkan kontak dengan orang lain sebagai tindakan pencegahan.”

Baca juga : Isi Pertamax Series dan Pertamina Dex Gratis Es Kopi

Apabila hasilnya sudah keluar, maka pelancong tersebut akan segera dihubungi pihak terkait. “Individu akan dihubungi jika hasil tes swab sudah keluar dan orang-orang dengan hasil tes positif akan dikirim ke rumah sakit dengan ambulans khusus,” jelas Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura juga ikut meluruskan informasi ini.

“Perlu kami informasikan bahwa kabar tersebut adalah tidak benar alias hoaks. Sampai saat ini tidak ada kebijakan pemeriksaan saliva bagi seluruh penumpang yang mendarat di Changi. Kebijakan Pemerintah Singapura adalah melakukan pengetesan bagi yang terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi atau demam saat mendarat di Bandara Changi,” jelas dalam akun facebook KBRI di Singapura.

“Kami harap masyarakat dapat menyikapi seluruh pemberitaan yang beredar dengan bijak dan selalu merujuk validitas informasi mengenai Covid-19 yang dikeluarkan melalui jalur resmi Pemerintah Singapura yang bisa diakses di https://www.moh.gov.sg/COVID-19 atau memantau seluruh informasi yang dikeluarkan melalui website dan sosial media KBRI Singapura,” tutupnya. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.